Selasa, 17 Januari 2017

Materi 9 Matrikulasi HEbAT Community "Konsep Home Education pre Aqil Baligh 11 - 14 tahun"

Home Education based on Akhlaq and Talents (HEbAT) Community

πŸ“š Resume KulWApp Matrikulasi HEbAT #3 Live dari Region Timur πŸ“š


πŸ“— Konsep HE Pre Aqil Baligh 11-14 Tahun

πŸ—“ Selasa, 17 Januari 2017
⏲ 10:00 - 12:00 WIB

πŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏ

πŸ‘³πŸ» SME : Ustadz Harry Santosa, M.Si
πŸ‘₯ Host dan Co-Host : Bunda Ria (Kalimantan) dan Bunda Juni (Surabaya)
πŸ“« Admin : Bunda Juni (Surabaya)
πŸ“ Notulis : Bunda Yuli (Bandung)

πŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏ

πŸŽ“ Profil SME

Harry Santosa, M.Si
πŸ”ΉAlumni FMIPA-UI
πŸ”ΉMenikah dengan Roro Dwi Darodjati 
πŸ”ΉAyah dari 5 putra & putri
πŸ”ΉAktivitas yang relevan dgn dunia pendidikan:
πŸ”»Penggiat Pendidikan Rumah (Home Education)
πŸ”»Founder HEbAT Community
πŸ”»Integrator Fitrah Based Education
πŸ”»Dosen di MM-UI dan berbagai universitas (1992-2009)
πŸ”»Pendiri Sekolah Alam Depok (2004) 
πŸ”»Pendiri Aulade Kid's Learning Centre (2002)
πŸ”»Penulis buku "Fitrah Based Education"

πŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏ

* πŸ“— Materi*

Konsep HE Pre Aqil Baligh 11-14 Tahun
Subject Matter Expert (SME): Ust. Harry Santosa
___

Tahap pendidikan pre aqil baligh usia 8-10 th merupakan masa kritis dimana anak akan mengalami transisi dr masa egosentris di usia < 7 thn kepada kesadaran awal sbg makhluk Tuhan & makhluk sosial.

Tahap ini mrpkn tahap latihan&pembiasaan dg cara keteladanan & membangun kesadaran. 

Bila tahap ini gagal, dg berbagai alasan misalnya dg pemaksaan, trauma atau pendidikan tidak berhasil membuat terbangunnya kesadaran, maka fase berikutnya akn berat untuk memperbaiki kondisi tsb. 

Metode pendidikan yg paling efektif pada tahap ini adalah experiental learning atau project based learning atau biasa disebut menggali hikmah bersama peristiwa2 sehari2, atau dr sejarah, atau yg ada di alam semesta. 

Bagaimana dg tahap selanjutnya, Pre aqil baligh usia 11-14th?

Salam pendidikan peradaban utk para ayah bunda para pendidik generasi peradaban. Kita awali dgn merujuk pd siroh Nabawiyah ya, bagaimana keindahan orkestrasi kehidupan Rasulullah SAW pd rentang usia tersebut. 

Rasulullah SAW, sejak usia 9 tahun telah menjalani pendidikan bersama Paman dan keluarga besarnya. 

Dengan cara magang berdagang bahkan sampai ke Syams (Syiria). Namun mulai serius sejak usia 11 tahun. 

Nah jika rentang 8-10 adalah masa tadribat (pelatihan menuju aqil baligh) awal, maka 11-14 masa tadribat advance. 

Kemandirian penuh diharapkan terjadi ketika usia 15-16 tahun. Ini yg kita sebut usia aqil baligh.

Namun latihan2 atau program menuju kesana mulai serius sejak usia 11-12 tahun.

Bagi yg punya anak atau adik di usia 11 tahun, maka mulai terasa agak berbeda sikapnya dari sebelumnya. Sedikit suka melawan, membantah, tdk suka diatur, banyak merenung, malas melakukan kerja rumahtangga dll. Mengapa demikian, itu krn mereka, anak2 kita sdh hampir separuhnya menjadi orang dewasa. 

Bukankah orang dewasa tdk suka diatur2, diperintah2, dianggap anak kecil dstnya?.

KECUALI, sesuatu yg menjadi minat dan bakatnya, sesuatu yg merupakan idea dan gagasannya, sesuatu yg berangkat dari panggilan jiwanya. Performance Character spt disiplin, tekun, kerja keras, tepat waktu, tuntas dll dapat dikembankan dengan baik apabila berbasis minat, bakat, passion dll atau kita sebut dgn berbasis potensi keunikan. Dalam olahraga dan seni juga demikian, sangat penting bakat atau talent atau potensi seseorang.

Jadi usia 11 sampai 14, adalah fase latih pd tahap pre aqil baligh akhir menuju aqil baligh. Dari pengalaman, anak2 di usia 11 ke atas yg belum kenal Allah (contohnya malas Sholat) dan belum kenal diri (tak tahu bakat) maka akan lebih berat dan panjang recovery nya.

Begitupula dengan fitrah belajar, bhw anak2 yang belum terbiasa berfikir kritis, logis, bernalar pd usia di atas 10 tahun akan cenderung susah dirubah. Karenanya anak2 yg hanya belajar ketika disuruh, belajar ketika ada ujian, belajar hanya memenuhi tugas dll adalah pertanda fitrah belajarnya telah meredup.

Recovery nya juga lebih berat. Tentu mengenal Allah, mengenal diri (bakat), mengembangkan kemampuan berfikir kritis dll adalah perjalanan seumur hidup (journey), namun setidaknya usia 10 fondasinya selesai, dan tepat ketika aqilbalig (usia 14/15 tahun) fondasi ini telah berbentuk bangunan layak huni, layak memikul beban syariah, siap dikembangkan lebih lanjut dalam karya2 dan peran2 peradaban

Jadi ayah bunda, memperbanyak wawasan pd usia 0-10, dgn membaca/mengenal diri,
membaca/mengenal Tuhan, membaca alam/masyarakat sebaiknya sdh dipenuhi, krn pd usia 11-14 anak2 akan fokus pd tadribat lanjutan menuju kedewasaan atau aqil baligh, dimana kewajiban syariah akan setara dgn kedua orangtuanya. 

Wawasan dan gagasan berubah menjadi pendalaman potensi dan aksi. 

Pada usia 11-14 tahun Rasulullah SAW disebutkan bhw masih magang namun telah memiliki tanggungjawab / bisnis atau usaha kecil2an sendiri serta terlibat dalam aktifitas sosial masyarakat dalam skala terbatas. 

Wawasannya selama menggembala kambing dan magang pd usia sebelumnya, berwujud pd pendalaman potensi dan aksi.

========================
♻  Disusun kembali oleh Tim Fasilitator HEbAT Community

πŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏ

❓πŸ“❔ Tanya Jawab ❔πŸ“❓

1⃣ Pesantren&Sekolah

Bunda Ani Fitriani – Banjarmasin
Bunda Erna – Surabaya

Assalamualaikum Ustadz

1. Pada rentang usia 11- 15 tahun, bagaimana bila orang tua memilih menitipkan anak (memilih pesantren atau pondok) sebagai pendidikan lanjutan anak, apakah itu akan membawa hal positif atau justru kurang tepat ustadz? Mungkin karena keterbatasan orang tua mendidik dan membersamai anaknya.

2. Usia berapa yg tepat anak 'boleh' mondok/pesantren?

3. Lebih prioritas mana ya antara memilih sekolah yg diutamakan fitrah keimanannya atau fitrah bakatnya utk usia 7-10?

Sy lagi bingung utk menentukan sekolah putra saya. Di Surabaya ada sekolah alam yg lebih fokus utk mengembangkan fitrah belajar, bernalar dan bakatnya, sdgkan fitrah keimanannya msh minoritas.

Lalu ada sekolah Islam misal Al Uswah dan Lukman Al Hakim yg menurut sy dan bbrp org bagus utk menumbuhkan fitrah keimanannya, tapi eksplore fitrah bakat nya kurang.

Memang yg terbaik adalah home schooling, tapi saat ini kondisi msh blm bisa. Sy masih akan tetap menerapkan school and home education.

Terima kasih πŸ˜ŠπŸ™πŸ™                        

πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry

1⃣Ayah Bunda yang baik,
Semua aspek fitrah, sejatinya tumbuh bersamaan dan selaras sehingga mencapai peran peran terbaik. Fitrah keimanan yang tumbuh paripurna akan berujung kepada peran untuk menTauhidkan manusia. Fitrah bakat yang tumbuh paripurna akan berujung kepada peran untuk berkinerja dan memimpin pada bidang kehidupan tertentu. Begitupula fitrah belajar dan bernalar jika tumbuh paripurna akan berujung kepada peran inovator yang mampu melestarikan bumi. Fitrah seksualitas juga demikian, jika tumbuh paripurna akan berujung kepada peran keayahan dan peran keibuan yang baik.
Karenanya baik anak bersekolah, berpesantren maupun tidak, pastikan semua aspek fitrah ini tumbuh dalam tanggungjawab penuh kedua orangtuanya. Sekolah maupun pesantren sifatnya hanya pendukung dan sulit bagi kita berharap akan tersedia semuanya di sana. 

Jika anak bersekolah atau pesantren maka pastikan keterlibatan penuh orangtua dalam proses pendidikan dan ruang untuk melengkapi penumbuhan aspek fitrah yang tidak diagendakan di sekolah.

Tentang pesantren, saran saya dan banyak praktisi serta ustadz 
1. Pesantren yang baik adalah yang ada sosok Ulama yang hadir dalam keseharian bersama santri sebagai the best real role model
2. Pesantren yang baik adalah yang menginteraksikan semua aspek fitrah dengan alam dan kehidupan sekitar pesantren. Pesantren bukanlah kuil utk mencetak pendeta, tetapi mujahid yang mampu menyelesaikan masalah ummat. Di masa lalu, kyai, santri dan warga bahu membahu membangun desa dengan pesantren sebagai pusat riset dan sumber daya manusianya
3. Pesantren yang baik, tidak mengasramakan anak sebelum usia 15 tahun, tetapi mengHomeStay kan anak di rumah para ustadz atau ustadzah di sekitar pesantren agar sosok ayah dan ibu hadir utk aspek fitrah seksualitas. Mohon maaf kasus LGBT atau penyimpangan seksual juga terjadi di pesantren karena aspek fitrah seksualitas tidak tumbuh baik 
4. Pesantren yang baik, melibatkan orangtua dalam proses pendidikan, terutama yang tdk ditumbuhkan di pesantren seperti fitrah bakat. Ada pesantren yang melarang sama sekali fitrah bakat dan peran orangtua ✅                        

2⃣ Fitrah Belajar&Fitrah Keimanan

Bunda Erie – Kalsel
Bunda Fariani – Ternate


Assalamu'alaikum Ustadz... 

Si sulung (10 thn 8 bln) semakin besar agak susah diingatkan untuk belajar. Padahal pas masih usia dibawah 9 tahun, dia semangat sekali belajar apalagi usia 7 tahun awal2 masuk SD dia semangat sekali belajar dan membaca2 hampir tiap hari tanpa diingatkan. 

1. Apa ini termasuk fitrah belajarnya telah meredup ustadz?

2. Bagaimana cara membangkitkan fitrah belajar anak yang telah meredup? dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada anak, selain banyak membaca dan melatihnya untuk aktif bertanya? 

3. Bgmn caranya yah menumbuhkan rasa cinta pada Al Qur'an utk anak usia 10-14 thn? Terutama usia 14 thn. Sy mgkn termasuk org tua yg terlambat mengenal ilmu parenting 😩. Anak sdh mulai beranjak dewasa, baru mengenal ilmu parenting, walhasil metode mendidiknya msh banyak yg keliru. Mdh2an msh ada waktu utk memperbaikinya.

Terima kasih ustadz sudah berkenan menjawab.                         

πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry

2⃣ Ayah Bunda yang baik,
Fitrah Belajar dan bernalar ini puncaknya ada di usia 7- 10 tahun. Anak dianggap sudah sempurna kemampuan berfikir dan bernalarnya, sementara ego sentrisnya bergeser kepada sosio sentris dimana anak mulai menyadari ada kehidupan sosial dan keteraturan di alam semesta di luar dirinya karenanya dalam Islam perintah sholat juga dimulai di usia 7 tahun.  
Jika fitrah keimanan, dia ditumbuhkan dengan keteladanan dan atmosfir keshalihan utk membangkitkan gairah cinta kpd Allah maka fitrah belajar dan bernalar ini ditumbuhkan dengan idea menantang dan inspirasi hebat untuk ekplorasi di alam dan pengalaman nyata sehingga anak cinta belajar sepanjang hidupnya.

Anak yang nampak redup fitrah belajarnya, biasanya ditandai disorientasi belajar (belajar karena ujian, karena terpaksa dll) dan juga ditandai dengan "mental hectic" (menolak sama sekali belajar) maka ada kemungkinan terlalu digegas belajar dengan target2 sejak dini.

Maka banyaklah memeluknya meminta maaf, katakan dengan jujur bahwa ayah atau bunda salah dalam menerapkan pendidikan, dan kini akan lebih banyak memfasilitasi dan menyemangati bukan menuntut dan memasang target. Ulangi prosesnya dengan banyak memberinya idea menantang utk banyak berkegiatan namun tanpa memberi judul "belajar" . Dengan banyak berkegiatan, sesungguhnya secara alamiah akan berujΓΉng pada banyak keterampilan dan pengetahuan yang dikuasai melalui pengalaman termasuk sikap2 keren yang tidak bisa diajarkan dengan diceritakan tetapi dengan dialami langsung. ✅                        

πŸŽ™ Host

banyaklah memeluknya meminta maaf, katakan dengan jujur bahwa ayah atau bunda salah dalam menerapkan pendidikan, dan kini akan lebih banyak memfasilitasi dan menyemangati bukan menuntut dan memasang target.

3⃣ Sadar diri&Lingkungan

Bunda Balgis – Malang
Bunda Eka Citra – Balikpapan

Assalamu'alaikum.

1. Bagaimana solusi untuk anak usia 10 thn lebih tapi masih penakut (takut tdur kamar sendiri, takut gelap, dll) terhadap makhluk ghoib maupun thd imajinasi ttg org jahat?

2. Utk tahap usia 11-14 thn, metode pembelajaran apa yg  lbh tepat untuk anak bisa dibebani tanggung jawab  mengurus dirinya dan mulai dibangun kesadaran pada lingkungan?                        

πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry

3⃣Ayah Bunda yang baik,

Usia 10-14 tahun adalah tahap pre aqilbaligh, ini adalah tahap kritis dalam kehidupan anak untuk menuju masa dewasa penuh ketika berusia 15 tahun. Jangan kaget, bahwa fitrah fitrah yang tidak tumbuh baik pada tahap sebelumnya banyak bermunculan pada fase ini. Jadi sering harus bekerja ekstra antara memperbaiki masa lalu dan menyiapkan masa depan. Namun jangan menyerah, inilah tahap menuju garis finish, setalah masa ini, anak anak kita bukan anak anak lagi. Makin sulit mendidik orang dewasa sejak usia 15 tahun, yang fitrahnya belum tumbuh.

Maka untuk anak usia 11-14 tahun
1. Peran ayah harus lebih dominan. Ayahlah sang raja tega, namun ibu tetap hadir sebagai sang pembasuh luka 
2. Fokus pada potensi anak bukan masalahnya. Bantu temukan dan kembangkan bakatnya. Inilah fase dimana fitrah bakat sedang masa emasnya 
3. Benturkan dalam kehidupan nyata, beri jalan untuk ekspedisi, terlibat sebagai relawan kemanusiaan, organisasi sosial, magang bisnis sesuai bakatnya (Rasulullah SAW mulai magang berdagang ke Syiria usia 11-12 tahun), uji keimanan dan ketangguhannya dengan program yang mendewasakan dirinya. ✅                        

4⃣ Kepekaan Belum tumbuh

Ummu Icha – Kalimantan
Bunda Ririn – Ambon

Bismillah...
Anak sy masih 7 thn/prp. Ketika dia balita, saya dan anak2 kebanyakan hidup di antara org tua/mertua walaupun tdk lama. Tetapi ada hal yg membekas yg sy agak terganggu.

Anak pertama, tidak mau menginjakkan kakinya tanpa alas di tanah krn katanya jorok bahkan awalnya dlm rmh slalu berkaos kaki krn org tua seperti mewajibkan walaupun secara halus dan sy berusaha keras melepaskan kaos kaki dlm rmh. 

Begitupun dengan memegang tanah/berkebun, bahkan sandal yg di pakai tdk boleh basah apalagi becek. Jadilah anak sy hanya menonton ketika sy mengajarkan bagaimna mencuci piring. Dia pasti tidak mau, lebih memilih baca buku saja sambil liat ummi. Kemudian suami sy tipe org yg meniadakan kesulitan anak, misal tdk boleh anaknya ikut ke pasar bersama sy. 

1. Apakah kejadian2 seperti ini akan sampai ke usia 8 thn dstnya, ataukah harus dihentikan kebiasaan ini? 

2. Apakah bila anak menolak melakukan pekerjaan rumah, seperti mencuci piring dsb sebagai orang tua membiarkan saja? Atau ajak ngobrol sambil ditanya ada apa kok jd ga mau? 

3. Apakah dgn diajak ngobrol, anak tidak merasa dia akhirnya seperti dibujuk untuk melakukan pekerjaan tersebut ?

Jazakallahu khairan wa barokallahu fik ustadz...                        

πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry

4⃣Ayah Bunda yang Baik,
Yang sering dilupakan banyak orangtua bahwa fitrah itu tidak akan tumbuh baik jika tidak diinteraksikan dengan sekitarnya. Sejak lahir potensi2 fitrah ini tumbuh menguat dan menghebat karena interaksi dengan orangtua, alam dan kehidupan serta juga Kitabullah (kisah, keindahan dll).

Kalau kakek nenek memang tidak berada pada kondisi mendidik hanya menyayangi dan memanjakan. Pada usia 0-6 tahun, anak memang sebaiknya full kasih sayang bahkan dalam batas tertentu boleh manja. Mereka belum punya tanggungjawab moral, dan lebih mau bergerak karena sesuatu yang secara imajinatif indah dan menarik.
Namun anak usia di atas 7 tahun, maka perlahan anak sudah memahami ada dunia di luar dirimya dn dirinya harus terlibat. Usia 7-10 tahun adalah puncak fitrah belajar dan bernalae dengan interaksi terbaik di alam. Secara fitrah seksualitas, ananda harus berinteraksi dengan aktifitas kelelakian bagi anak lelaki atau keperempuanan bagi anak perempuan.
Saran saya, imaji imaji anak bunda ketika kecil harus diulang prosesnya. Ceritakan lagi indahnya dan pentingnya berkegiatan dan berinteraksi dengan alam dan kehidupan. Libatkan dalam komunitas pencinta alam dsbnya
Mulailah ananda melakukan hal hal sederhana berangkat dari aktifitas yang dia sangat sukai, sering ajak menginap pada keluarga yang punya anak seumuran namun baik dalam mendidiknya dsbnya ✅                        

πŸŽ™ Host

Yang sering dilupakan banyak orangtua bahwa fitrah itu tidak akan tumbuh baik jika tidak diinteraksikan dengan sekitarnya. 

Masyaa Allah.. pengingat untuk kami ustadz. 

5⃣ Persiapan untuk usia Aqil Baligh

Bunda Hanif – Kalsel
Bunda Khauli – Aceh

Assalamu'alaikum
Ustadz.

Anak sy laki2 msh usia 4 thn, tp sy kawatir bila dimasa pre aqil baligh 11-14 thn anak mulai menyukai lawan jenis. Mengingat pengaruh kemajuan zaman saat ini, terutama dikalangan anak muda. Mohon penjelasan ustadz bagaimana mengantisipasinya?

2. Bagaimana selaku orang tua, mempersiapkan diri untuk masa pre aqil baligh anak kita, sedangkan usianya masih 6 tahun dan 4 tahun?

Jazakallah khoir Ustadz                        

* πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry*

5⃣Ayah Bunda yang baik,

Jangan khawatir dengan dunia di luar sana, tetapi khawatirlah dengan dunia dalam jiwa anak anak kita, yaitu fitrahnya. Yakinlah jika semua aspek fitrah tumbuh maka anak kita akan disibukkan oleh cahayanya dan kebenaran atau kebaikan kebaikan. 

Setinggi apapun kita membuat bendungan, maka akan jebol juga. Maka didiklah anak kita untuk mampu membangun bahteranya sendiri, dia akan melayari kehidupannya dengan tangguh. 

Fokuslah pada cahaya ananda maka kelak cahayanya akan melebar dan membuat sirna kegelapan. Bukankah kegelapan hanya ada ketika tiada cahaya? 

Maka alirkanlah potensi cahaya anak anak kita, karena hanya yang tidak mengalirlah yang menjadi sarang kuman dan penyakit.

Sejak saat ini, banyaklah mensyukuri fitrah fitrah dalam diri anak kita agar Allah berikan banyak hikmah dalam mendidik, yakinlah bahwa tidak mungkin Allah menciptakan manusia tanpa peran istimewa kelak, yakinlah bahwa Allah tidak salah pilih mengamanahkan anak anak kitakpd kita  banyaklah berdoa dan mendekat kepadaNya agar diberikan Qoulan Sadida. 

Qoulan Sadida adalah ucapan dan tutur yang berkesan mendalam, idea dan gagasan yang bernas dalam merancang kegiatan, sikap dan tindakan yang pantas dan layak ditiru, hati yang lembut dan penuh empati dalam memahami kebutuhan anak. ✅                        

* πŸŽ™ Host*

Alirkanlah potensi cahaya anak anak kita, karena hanya yang tidak mengalirkan yang menjadi sarang kuman dan penyakit

Subhanallah.. Jawaban2 Ustadz menjadi pengingat dan semangat untuk kami terus memperbaiki dan memantaskan diri dalam mengemban dan melaksanakan tugas mulia dari Allah SWT sebagai orang tua.

Penutup

AyahBunda yang baik,
Mari kembali kepada fitrah mendidik anak, mari kembali kepada mendidik fitrah anak anak kita. Rumah rumah kita adalah miniatur peradaban, maka baik dan buruk peradaban tergantung dari seberapa baik fitrah anak anak kita ditumbuhkan di rumah rumah kita.

Anak kita sesungguhnya akan lebih lama hidup daripada kita. Walau bisa saja mereka wafat lebih dulu, namun pada ghalibnya mereka akan menghuni zaman yang kita tidak akan pernah bisa menghuninya karena telah berada di alam kubur. Anak anak kita akan hidup tanpa kita di sisinya. Mereka akan mampu hidup dan bertahan dengan baik, jika fitrah mereka tumbuh dalam keindahan bersama kita pada saat ini. Mereka akan mengenang masa masa indah bersama ayahbunda nya, mereka kelak akan mensyukuri fitrahnya yang tumbuh indah di tangan ayah bundanya dan merka akan senantiasa mendoakan kita.

Tetap rileks dan optimis, tidak ada anak ciptaan Allah yang merupakan produk gagal. Mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan. Jazakumullah. Waswrwb πŸ™πŸ˜Š                        
(Ustadz Harry Santosa)

Doa Kafaratul Majelis

Alhamdulillahirabbil'alamiin...

Astagfirullahadziim...

Ψ³ُΨ¨ْΨ­َΨ§Ω†َΩƒَ Ψ§Ω„Ω„َّΩ‡ُΩ…َّ وَΨ¨ِΨ­َΩ…ْΨ―ِΩƒَ Ψ£َΨ΄ْΩ‡َΨ―ُ Ψ£َΩ†ْ Ω„Ψ§َ Ψ₯ِΩ„Ω‡َ Ψ₯ِΩ„Ψ§َّ Ψ£َΩ†ْΨͺَ Ψ£َΨ³ْΨͺَΨΊْفِΨ±ُΩƒَ وَΨ£َΨͺُوْΨ¨ُ Ψ₯ِΩ„َيْΩƒَ

“Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allailahailla anta astaghfiruka wa’atubu ilaik”

Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)
πŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar