Senin, 27 Februari 2017

Hari ke 2 Game Level 2 "Wake Up Early Part2"

Bismillahirrokhmanirrokhim............

Wake Up Early Part 2


Hari / tanggal : Jum'at, 24 Februari 2017

Hari ke 2 tantangan saya,
ternyata lebih parah dari hari pertama πŸ™€
Sebenernya saya malu, suami sudah bangunin tapi setan pinter banget ya godain manusia.. Suami bilang "Habis dikencingin setan ya" 😳

Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap ikatan setan akan mengatakan, “Malam masih panjang, tidurlah!” Jika ia bangun lalu berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika dia berwudhu, lepas lagi satu ikatan. Kemudian jika dia mengerjakan sholat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi malas.” (HR. Bukhari no. 1142 dan Muslim no. 776)

Sumber : https://rumaysho.com/10045-keutamaan-bangun-shubuh.html


Mantra di atas, semoga I can Wake Up Early

Hari ke 2 bangun pukul 05.30 WIB "FAILED"

Hari ke 1 Game Level 2 "Wake up Early part1"

Bismillahirrokhmanirrokhim.........

WAKE UP EARLY


Hari / tanggal : 23 Februari 2017

Jadi untuk Game Level 2 adalah PR untuk saya melatih kemandirian untuk diri saya sendiri, karena si baby baru umur 6 bulan, usia untuk berlatih kemandirian belum saat nya 😘.

Semalam saya bertanya pada suami "saya tidak mandiri dalam hal apa sih?"
Suami jawab "Bangun tidur!"

πŸ˜€ Bangun lebih awal dari suami sebelum adzan subuh!
Kemandirian ini akan saya tingkatkan menjadi "Bangun untuk Shalat Tahajud"

Oke, untuk pagi ini saya bangun pukul 05.00 hohohoh
Suami udah pergi ke masjid, keburukan saya ketika suami menyalakan lampu, bukannya bangun.. eh balik tidur lagi 😷

hari pertama "FAILED" 

Game Level 2 Kelas Bunda Sayang "Melatih Kemandirian Anak"

πŸ€ Game Level 2 πŸ€ 
Tantangan 10 hari  Apresiasi Kemandirian

(Periode 23 Feb - 11 Maret 2017)

Dalam tantangan 10 hari di materi kemandirian  kali ini, kita akan memberikan apresiasi kemandirian dalam beberapa kategori yaitu:
πŸ‘ͺ Bagi anda yang sudah memiliki putra/i 

πŸ’‘Bagi anda yang ingin melatih kemandirian berdua dengan pasangan karena di rumah belum ada anak-anak, atau berjauhan dengan anak.  

πŸ™‹Dan Bagi anda yang masih single.

Bagaimana caranya?

1⃣ Buatlah list kemampuan kemandirian apa saja yang ingin anda latihkan baik kepada putra/putri anda (bagi Ibu yang sudah memiliki anak), atau kepada anda dan pasangan (bagi ibu yang belum memiliki anak), atau kepada diri anda sendiri (bagi anda yang masih single).

2⃣Buatlah program One Week One Skill Dalam periode tantangan 10 hari ini min. melatih 1 kemandirian dan max. 4 kemandirian.

3⃣Abadikan portofolio kemandirian anak ➡πŸ‘ͺ

Kemandirian kita dan atau pasangan ➡πŸ’‘

Kemandirian diri kita sendiri➡πŸ™‹

Bisa  dalam bentuk foto dengan caption  atau tulisan narasi  yang anda  posting setiap hari,  minimum selama 10 hari dan max. tak berbatas waktu, bergantung komitmen yang anda buat.

πŸŽ–Bagi anda yang berhasil menyelesaikan tantangan ini akan memperoleh badge "YES,  I CAN"πŸ’ͺπŸ’ͺ apapun kondisi anda, baik konsisten setiap hari, lompat-lompat, dirapel, dan minta dispensasi, selama sampai tanggal 11 Maret 2017, anda selesai pasti dapat badge.

πŸŽ–πŸŽπŸŽ
Bagi anda yang berhasil konsisten 10 hari berturut-turut dan menyelesaikannya sampai akhir maka akan mendapatkan tambahan badge 

Outstanding Performance

Dan mendapatkan kesempatan untuk masuk seleksi tulisan terbaik nasional dan pertukaran mahasiswi ke grup lain.

πŸŽ–πŸŽ
Bagi anda yang berhasil menyelesaikan tantangan, dg cara dirapel atau lompat-lompat, apapun kondisinya, maka anda akan dapat tambahan badge

Excellent

Posting Portofolio di Blog/Platform lainnya, disertai hashtag:

#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Dan bagi yg di blog, tambahkan kategori/label:
Bunda Sayang
Melatih Kemandirian
Ibu Profesional
IIP 

Setorkan link tulisan anda ke......

Jika mengalami kendala teknis, hubungi Koordinator Bulanan untuk bantu carikan solusi. 

Tetap semangat, yakin... Yes, I CAN!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
❓ FAQ Tantangan 10 Hari Game Level#2

1⃣ Kapan mulai setoran?

▶Jika sudah jelas semuanya (tidak ada lagi yang ditanyakan), tantangan Apresiasi Kemandirian ini bisa dimulai per tanggal 23 Februari, kemudian 10 hari berturut-turut menjalankan dan mengisi linknya.
Kalau mau mulai tanggal 27 Februari juga boleh, dengan ketentuan yang sama.  
Yang tidak bisa adalah mulai di atas tanggal 2 Maret, artinya 10 hari berturut-turutnya tidak bisa.

Ini sekalian manajemen waktu dan dead line.


2⃣ Bagaimana teknisnya one week one skill?
Boleh lebih dari satu skill nggak? Satu skill ini untuk satu pekan atau selama 10 hari tantangan?

▶One week one skill itu "mantra" untuk mengingatkan kita agar fokus pada 1 ketrampilan dulu per minggunya, tidak menuntut anak untuk trampil segalanya.

Contoh :
Pekan ini saya ingin melatih anak trampil merapikan tempat tidur, lihat konsistensinya selama 3 -7 hari pertama. Fokus disatu hal ini, baru pekan berikutnya tambah dg 1 ketrampilan lagi demikian seterusnya.

Jadi dalam 1 bulan ini min 1 ketrampilan mandiri max 4 ketrampilan mandiri

3⃣ Kalau untuk Rencana boleh dibuat banyak ya bu? misal 1 bulan 4 skill gitu

▶Ya kalau rencana harus banyak, untuk menentukan skala prioritas, ini yang membedakan kita nanti hanya sekedar mengerjakan tugas 10 hari selesai, atau memang berlanjut sampai anak aqil baligh

4⃣ Misalnya pd hari ke-8 ternyata anak belum mencapai kemandirian di skill minggu pertama, apakah kita berpindah ke skill yg kedua sambil tetap jalan dengan skill yg pertama, ataukah tetap skill yg pertama dulu sampai mencapai target?

▶Jangan berpindah kemana-mana sebelum berhasil dg 1 skill.Maka minimum 1 skill.

Sehingga kalau kita tidak pernah fokus mendidik kemandirian anak, bisa jadi :
Cepat marah, karena membandingkan dengan anak lain seusianya

Terlalu menuntut anak harus bisa A,B, C padahal melatihnya secara konsisten saja tidak pernah

Pinginnya semua diajarkan, padahal 1 aja belum ada yg sukses.

-------------------------------------------------------------------------------------------------
Link setoran game level 2, harap diisi keduanya :

1⃣ Google form 

2⃣ Fb

Materi 2 Kelas Bunda Sayang "Melatih Kemandirian Anak"

❤πŸ’›πŸ’šπŸ’™πŸ’œ❤πŸ’›πŸ’šπŸ’™πŸ’œ❤

Institut Ibu Profesional
Materi Bunda Sayang Sesi #2

MELATIH KEMANDIRIAN ANAK



Mengapa melatih kemandirian anak itu penting?

Kemandirian anak erat kaitannya dengan rasa percaya diri. Sehingga apabila kita ingin meningktkan rasa percaya diri anak, mulailah dari meningkatkan kemandirian dirinya.

Kemandirian erat kaitannya dengan jiwa merdeka. Karena anak yang mandiri tidak akan pernah bergantung pada orang lain. Jiwa seperti inilah yang kebanyakan dimiliki oleh para enterpreneur, sehingga untuk melatih enterpreneur sejak dini bukan dengan melatih proses jual belinya terlebih dahulu, melainkan melatih kemandiriannya.

Kemandirian membuat anak-anak lebih cepat selesai dengan dirinya, sehingga ia bisa berbuat banyak untuk orang lain.

Kapan kemandirian mulai dilatihkan ke anak-anak?

Sejak mereka sudah tidak masuk kategori bayi lagi, baik secara usia maupun secara mental. Secara usia seseorang dikatakan bayi apabila berusia 0-12 bulan, secara mental bisa jadi pola asuh kita membiarkan anak-anak untuk selalu dianggap bayi meski usianya sudah lebih dari 12 bulan.

Bayi usia 0-12 bulan kehidupannya masih sangat tergantung pada orang lain. Sehingga apabila kita madih selalu menolong anak-anak di usia 1 th ke atas, artinya anak-anak tersebut secara usia sudah tidak bayi lagi, tetapi secara mental kita mengkerdilkannya agar tetap menjadi bayi terus.

Apa saja tolok ukur kemandirian anak-anak?

☘Usia 1-3 tahun
Di tahap ini anak-anak berlatih mengontrol dirinya sendiri. Maka sudah saatnya kita melatih anak-anak untuk bisa setahap demi setahap meenyelesaikan urusan untuk dirinya sendiri.
Contoh :
✅Toilet Training
✅Makan sendiri
✅Berbicara jika memerlukan sesuatu

πŸ”‘Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak-anak di usia 1-3 th  adalah sbb :
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Membersamai anak-anak dalam proses latihan kemandirian, tidak membiarkannya berlatih sendiri.
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Mau repot di 6 bulan pertama. Bersabar, karena biasanya 6 bulan pertama ini orangtua mengalami tantangan yang luar biasa.
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Komitmen dan konsisten dengan aturan

Contoh:
Aturan berbicara :
Di rumah ini hanya yang berbicara baik-baik yang akan sukses mendapatkan apa yang diinginkannya.

Maka jangan pernah loloskan keinginan anak apabila mereka minta sesuatu dengan menangis dan teriak-teriak.

Aturan bermain:
Di rumah ini boleh bermain apa saja, dengan syarat kembalikan mainan yang sudaj tidak dipakai, baru ambil mainan yang lain.

Maka tempatkanlah mainan-mainan dalam tempat yang mudah di ambil anak, klasifikasikan sesuai kelompoknya. Kemudian ajarilah anak-anak, ambil mainan di tempat A, mainkan, kembalikan ke tempatnya, baru ambil mainan di tempat B. Latih terus menerus dan bermainlah bersama anak-anak, jadilah anak-anak yang menjalankan aturan tersebut, jangan berperan menjadi orangtua. Karena anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Andalah teman terbaik pertama untuknya.

☘Anak usia 3-5 th
Anak-anak di usia ini sedang menunjukkan inisiatif besar untuk melakukan kegiatan berdasarkan keinginannya
Contoh :
✅ Anak-anak lebih suka mencontoh perilaku orang dewasa.
✅Ingin melakukan semua kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya

πŸ”‘Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia 3-5 th adalah sbb :
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Hargai keinginan anak-anak
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Jangan buru-buru memberikan pertolongan
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Terima ketidaksempurnaan
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Hargai proses, jangan permasalahkan hasil
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Berbagi peran bersama anak
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Lakukan dengan proses bermain bersama anak

Contoh :
✅Apabila kita setrika baju besar, berikanlah baju kecil-kecil ke anak.
✅Apabila anda memasak, ajarkanlah ke anak-anak masakan sederhana, sehingga ia sdh bisa menyediakan sarapan untuk dirinya sendiri secara bertahap.
✅Berikanlah peran dalam menyelesaikan kegiatannya, misal manager toilet, jendral sampah dll. Dan jangan pernah ditarget apapun, dan jangan diberikan sebagai tugas dari orangtus.Mereka senang mengerjakan pekerjaannya saja itu sudah sesuatu yang luar biasa.

☘Anak-anak usia sekolah
Apabila dari usia 1 tahun kita sudah menstimulus kemandirian anak, mka saat anak-anak memasuki usia sekolah, dia akan menjadi pembelajar mandiri. Sudah muncul internal motivation dari dalam dirinya tentang apa saja yang dia perlukan untuk dipelajari dalam kehidupan ini.

⛔Kesalahan fatal orangtua di usia ini adalah terlalu fokus di tugas-tugas sekolah anak, seperti PR sekolah,les pelajaran dll. Sehingga kemandirian anak justru kadang mengalami penurunan dibandingkan usia sebelumnya.

πŸ”‘Kunci orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia sekolah 
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Jangan mudah iba dengan beban sekolah anak-anak sehingga semua tugas kemandirian justru dikerjakan oleh orangtuanya
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Ijinkan anak menentukan tujuannya sendiri
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Percayakan manajemen waktu yang sudah dibuat oleh anak-anak.
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Kenalkan kesepakatan, konsekuensi dan resiko

Contoh :
✅Perbanyak membuat permainan yang dibuatnya sendiri ( DIY = Do It Yourself)
✅Dibuatkan kamar sendiri, karena anak-anak yang mahir mengelola kamar tidurnya, akan menjadi pijakan awal kesuksesan ia dalam mengelola rumahnya kelak ketika dewasa.

☘Ketrampilan-ketrampilan dasar yang harus dilatihakan untuk anak-anak usia sekolah ini adalah sbb:
1⃣Menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya
2⃣Ketrampilan Literasi
3⃣Mengurus diri sendiri
4⃣Berkomunikasi
5⃣Melayani
6⃣Menghasilkan makanan
7⃣Perjalanan Mandiri
8⃣Memakai teknologi
9⃣Transaksi keuangan
πŸ”ŸBerkarya

☘3Hal yang diperlukan secara mutlak di orangtua dalam melatih kemandirian anak adalah :
1⃣Konsistensi
2⃣Motivasi
3⃣Teladan

Silakan tengok diri kita sendiri, apakah saat ini kita termasuk orangtua yang mandiri? 

☘Dukungan-dukungan untuk melatih kemandirian anak
1⃣Rumah harus didesain untuk anak-anak
2⃣Membuat aturan bersama anak-anak
3⃣Konsisten dalam melakukan aturan
4⃣Kenalkan resiko pada anak
5⃣Berikan tanggung jawab sesuai usia anak

Ingat, kita tidak akan selamanya bersama anak-anak.Maka melatih kemandirian itu adalah sebuah pilihan hidup bagi keluarga kita

Salam,


/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

Sumber bacaan:

Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, antologi, gaza media, 2014
Septi Peni, Mendidik anak mandiri, pengalaman pribadi, wawancara
Aar Sumardiono, Ketrampilan dasar dalam mendidikan anak sukses dan bahagia, rumah inspirasi


πŸ’œπŸ’™πŸ’šπŸ’›❤πŸ’œπŸ’™πŸ’šπŸ’›❤πŸ’œ

Kamis, 23 Februari 2017

Cemilan 3 + Review "Komunikasi Produktif"

Cemilan Rabu #3 plus Review #3 Komunikasi Produktif


BERKOMUNIKASI SESUAI BAHASA CINTA ANAK

Menurut Gary Champan & Ross Campbell, MD, dalam buku mereka yang bertajuk The Five Love Languages of Children, terdapat 5 cara anak dan manusia memahami dan mengekspresikan cinta, yakni;

1. Sentuhan Fisik, a

2. Kata-kata Mendukung, 

3. Waktu Bersama, 

4. Pemberian Hadiah, 

 5. Pelayanan. 


Umumnya setiap anak bisa menerima cinta melalui 5 bahasa di atas, namun ada satu bahasa yang paling dominan pada masing-masing anak. Berikut adalah tips dalam berkomunikasi dengan si kecil sesuai bahasa cintanya.

1. Apabila bahasa cinta anak kita adalah Sentuhan Fisik
* Saat bertemu dan berpisah dengan si kecil, berilah pelukan.
* Saat si kecil stres, beri belaian untuk menenangkannya.
* Peluk dan cium si kecil saat ia tidur malam dan bangun pagi.
* Setelah mengajar disiplin pada si kecil, beri pelukan sejenak dan jelaskan bahwa pengajaran yang diberikan adalah untuk kebaikannya dan Anda tetap sayang padanya.
* Saat memilih hadiah untuknya, beri benda yang dapat ia pegang/peluk, seperti bantal, boneka, atau selimut.
* Saat menghabiskan waktu bersama si kecil, seperti menonton televisi bersama, duduklah berdekatan dengannya, sambil berpelukan.
* Sering-seringlah bertanya padanya apakah ia mau digandeng atau dipeluk.
* Apabila ia terluka, pegang dan peluk mereka untuk memberi kenyamanan.

2.Apabila bahasa cintanya adalah Kata-kata Mendukung
* Saat menyiapkan bekal untuknya, masukkan kertas kecil berisi kata-kata mendukung.
* Saat ia berhasil mencapai prestasi, tunjukkan rasa bangga Anda dengan memberi kata-kata membangun, seperti “Mama bangga dengan adik bermain adil di permainan tadi,” atau “Kakak baik sekali membantu adik membangun rumah-rumahan itu.”
* Simpan hasil karya si kecil, seperti lukisan atau tulisan, dan pajang dengan tambahan tempelan kertas mengapa Anda bangga dengan karyanya itu.
* Biasakan mengucap kata, “Mama sayang kamu,” tiap berpisah dengan si kecil atau menidurkannya di malam hari.
* Saat si kecil bersedih, bangun kepercayaan dirinya dengan mengucapkan alasan-alasan yang membuat Anda bangga padanya.


3. Apabila bahasa cintanya adalah Waktu Bersama
* Coba libatkan anak dalam aktivitas-aktivitas Anda, seperti belanja ke supermarket, memasak, mencuci piring, dan lain sebagainya.
* Saat si kecil ingin bercerita, hentikan sejenak aktivitas Anda untuk benar-benar menatap dan mendengarnya.
* Ajak si kecil memasak bersama, seperti membuat kue atau camilan lainnya.
* Tanyakan kepada si kecil mengenai tempat-tempat yang ingin ia kunjungi, dan jika ada kesempatan, beri kejutan dengan mengajak mereka ke tempat-tempat tersebut.
* Biasakan untuk memintanya menceritakan hari yang ia lalui di sekolah atau aktivitas lain yang telah ia lakukan.
* Saat mengajak si kecil bermain, bermainlah bersamanya ketimbang hanya menonton.
* Jika Anda memiliki lebih dari 1 anak, tetapkan jadwal bermain dengan masing-masing anak secara individu, tanpa melibatkan yang lain.


4. Apabila bahasa cintanya adalah Pemberian Hadiah
* Kumpulkan hadiah-hadiah kecil (tak perlu mahal) untuk diberikan kepada si kecil di saat-saat yang pas.
* Bawa permen atau camilan kecil lain yang dapat Anda berikan pada si kecil saat sedang bepergian.
* Beri makanan kesukaan si kecil, Anda bisa memasaknya sendiri atau mengajak si kecil ke restoran kesukaannya.
* Buah sebuah “kantong hadiah” berisi hadiah-hadiah (tak perlu mahal) yang dapat dipilih si kecil saat ia melakukan prestasi.
* Saat menyiapkan bekal untuknya, selipkan hadiah kecil untuknya.
* Buatkan semacam permainan teka-teki untuknya mencari hadiah dari Anda.
* Daripada membeli hadiah ulang tahun yang mahal, buatkan pesta ulang tahun meriah di tempat yang ia sukai.


5. Apabila bahas cintanya adalah Pelayanan
* Temani ia saat mengerjakan pekerjaan rumahnya.
* Saat ia sedih atau menghadapi kesulitan, buatkan makanan kesukaannya.
* Daripada menyuruhnya tidur, gendong atau gandeng mereka ke tempat tidur.
* Saat sedang bersiap-siap berangkat ke sekolah, bantu mereka memilih pakaian untuk hari itu.
* Mulai ajarkan si kecil mengasihi orang lain dengan memberi contoh membantu orang lain atau memberi sumbangan kepada orang yang kurang mampu.
* Saat si kecil sakit, angkat semangatnya dengan menonton film, membaca buku, atau masak sup yang ia sukai.
* Saat menyiapkan sarapan, makan siang, atau makan malam, selipkan makanan penutup atau camilan kesukaan mereka.

Cara mengamati bahasa cinta anak :

1.  Amati cara si Kecil mengekspresikan cintanya pada Mama
Apabila si Kecil seringkali mengucapkan “Aku sayang Mama” atau “Terima kasih Mama atas makan malam yang enak”, Bahasa Cinta yang dominan padanya mungkin adalah “Kata-kata Mendukung”.

2. Amati cara si Kecil mengekspresikan cinta kepada orang lain
Apabila si Kecil seringkali ingin memberikan hadiah kepada teman atau gurunya, mungkin Bahasa Cinta yang dominan padanya adalah “Pemberian Hadiah”.

3. Pelajari apa yang seringkali diminta oleh si Kecil
Apabila si Kecil sering meminta Mama untuk menemaninya bermain atau membacakan cerita untuknya, maka Bahasa Cinta yang dominan padanya mungkin “Waktu Bersama”. Sedangkan kalau si Kecil sering meminta pendapat Mama mengenai apapun yang sedang dilakukannya, seperti “Mama suka ga sama gambarku?” atau “Bajuku bagus ga Ma?”, mungkin Bahasa Cinta yang dominan padanya adalah “Kata-kata Mendukung”.

4. Pelajari apa yang seringkali dikeluhkan oleh si Kecil
Apabila si Kecil sering mengeluh mengenai kesibukan Mama atau Papa diluar rumah, seperti “Papa kok kerja terus yah” atau “Mama kok ga pernah mengajakku ke taman lagi,” maka mungkin Bahasa Cinta yang dominan padanya adalah “Waktu Bersama”.

5. Beri 2 pilihan kepada si Kecil
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, Mama bisa menanyakan apa yang diinginkan si Kecil, untuk menemukan Bahasa Cinta yang dominan padanya. Pertanyaan yang diberikan dapat berupa pilihan antara 2 Bahasa Cinta. Contohnya, saat Mama ada waktu luang, dapat memberi pilihan kepada si Kecil seperti “Sore ini adik mau Mama temani jalan-jalan atau mau Mama betulkan rok adik yang rusak?”, dengan memberi pilihan ini maka Mama memberikan pilihan antara Bahasa Cinta “Waktu Bersama” atau “Pelayanan”.


Sumber bacaan:

Gary Chapman & Ross campbell M.D, The 5 Love language of children, jakarta, 2014

Eric Berne, Games people Play, jakarta

Eric Berne, Transaksional Analysis, jakarta.
.

cemilan 2 "Komukasi Produktif"

☕πŸͺ cemilan rabu #2 πŸͺ☕


BERTANGGUNG JAWAB 
TERHADAP HASIL KOMUNIKASI KITA

Bulan ini bagi teman-teman yang sudah bisa menyelesaikan tantangan 10 hari, akan mendapatkan badge yang bertuliskan

I'm responsible for my communication result

Artinya apabila hasil komunikasi kita dengan pasangan hidup, dengan anak-anak, dengan teman-teman di komunitas, rekan kerja dan masyarakat sekitar kita, tidak sesuai harapan, maka jangan salahkan penerima pesan, kitalah yang bertanggung jawab untuk mengubah strategi komunikasi kita.

Contoh kasus saya pernah jengkel dengan assisten rumah tangga saya yang biasa dipanggil budhe. Berkali-kali diberitahu cara setrika yang benar, tapi hasilnya selalu salah.

Kondisi seperti ini biasanya akan menyulut emosi kita ke penerima pesan.

Maka saya harus segera mencari orang ketiga untuk cari solusi lain.

Saya ceritakan kondisi ini ke pak dodik, beliau hanya menjawab simple

"Kalau sekali saja diberitahu langsung paham, maka budhe itu sudah pasti jadi manager sebuah bank, bukan kerja di rumah ini"

(πŸ˜€ beginilah salah satu gaya komunikasi pak dodik)

Hmmm....sayalah yang harus mengubah strategi komunikasi saya, artinya gaya komunikasi saya tidak tepat saat itu, bukan salah budhe.

Akhirnya ketemulah pola, kalau berkomunikasi dengan budhe harus diberi contoh, tidak hanya diberitahu lewat omongan saja.

Ini baru satu contoh komunikasi kita dengan assisten rumah tangga, belum lagi kasus komunikasi kita dengan ibu kita atau dengan ibu mertua kita, pasti makin kompleks. Dan yakinlah semua itu membuat kita makin terampil berkomunikasi, selama kita tidak menyalahkan hasil komunikasi kepada orang yang kita ajak bicara.

There is NO failure, only WRONG RESULT, so we have to CHANGE our strategy

Tidak ada kegagalan berkomunikasi itu yang ada hanya hasil yang berbeda, tidak sesuai harapan, untuk itu segera ubah strategy komunikasi anda.

Ingat satu hal ini, pada dasarnya kebutuhan manusia yang paling dalam adalah keinginan agar perasaannya didengar, diterima, dimengerti dan dihargai. 

Jadi dalam komunikasi, kita perlu meningkatkan kemampuan kita dalam mencoba memahami perasaan orang lain, apakah itu teman, pasangan hidup, rekan kerja, atasan, anak atau siapapun juga yang menjadi lawan bicara kita. 

Untuk anak-anak, seringkali mereka belum mampu untuk mengatakan apa yang mereka rasakan, bisa jadi karena perbendaharaan kata mereka yang belum banyak. 

Maka mereka akan menggunakan bahasa tubuh bahkan jauh ketika mereka belum pandai berbicara. 

Sebagai orang tua maka kita harus meningkatkan kepekaan kita dalam menangkap makna dibalik bahasa tubuh dan perasaan apa yang mendasari sehingga kita bisa memahami perasaan yang ingin disampaikan si anak. 

Rasa kurang percaya diri biasanya muncul karena kita “menidakkan perasaan” sehingga lawan bicara menjadi bingung, kesal, tidak mengenali perasaannya sendiri akhirnya tidak percaya pada perasaannya sendiri.

Jadi ingat dialog saya dan ibu waktu kecil

Saya : “Ibu, aku benci sama pak Guru. Tadi aku dimarahi di depan kelas”

Ibu : “Pasti kamu melakukan kesalahan makanya pak Guru marah sama kamu. Tidak mungkin kan pak Guru tiba-tiba marah”

Kalimat itu membuat saya jengkel sekali karena ibu seakan-akan justru membela pak guru dan otomatis menyalahkan saya. 

Padahal saya hanya ingin di dengarkan. Sehingga kalimat

"Mbak jengkel banget ya sama pak guru, sini duduk sebelah ibu, minum teh hangat, dan mbak lanjutkan ceritanya"

Selamat melanjutkan tantangan komunikasi anda, jangan pernah menyerah walau kadang anda merasa lelah.

Salam Ibu Profesional,

/Septi Peni/

Sumber bacaan : 

Pengalaman pribadi dalam menghadapi tantangan komunikasi sehari-hari

Rabu, 22 Februari 2017

Aliran Rasa Game Level 1 AKhirnya Aku Dipaksa "Komunikasi Produktif"

Bismillahirrokhmanirrokhim....

"Akhirnya Aku Dipaksa"


Judulnya agak serem ya 😁
Akhirnya aku dipaksa, PR yang dari dulu selalu menjadi hambatan saya untuk maju, foto kertas di atas yg bertuliskan "Konsisten Komitmen is Number One" adalah PR yang harus saya realisasikan, kertas itu terpajang di dinding kamar kami.. heheh sebagai pengingat bahwa saya harus bisa!!!

Game Level satu ini memaksa saya untuk bisa menjadi orang yang mampu memegang komitmen dan selalu melakukan hal dengan konsisten, dalam game level 1 ini saya belajar untuk mengaplikasikannya, dari mulai posting setiap hari, mencatat kegiatan setiap selama 10 day.

Alhamdulillah, diawali dengan komunikasi produktif dengan anak dan pasangan. Komunikasi pastilah kita lakukan setiap hari, pertanyaanya produktif atau tidak??
Dalam gamel level 1 ini saya belajar satu hal, bahwa ketika berkomunikasi dengan pasangan atau anak gunakanlah hati agar pesan itu sampai ke pada suami atau anak, bukan dengan amarah.

Tapi, sangat disayangkan meskipun komunikasi saya dengan suami hampir berjalan lancar, ternyata mantra ampuh kertas yang saya ditulis di atas ternyata belum mempan untuk membuat saya menjadi pribadi yang berkomitmen dan berkonsisten πŸ˜€
semoga game level berikutnya saya akan kalahkan rasa malas πŸ’ͺ


#AliranRasaGameLevel1

Jumat, 10 Februari 2017

Hari ke 10 Game Level 1 Makan Kaki "Komunikasi Produktif"

Bismillahirrokhmanirrokhim....

Makan Kaki πŸ˜„

Hari / tanggal : Sabtu, 4 Januari 2017

Melihat satu - satu perkembangan si baby adalah moment yang tak akan pernah saya lupakan, menemaninya di setiap hari adalah jadwal wajib yang harus saya penuhi, karena ini adalah komitmen kami saya bersama suami, bahwa buah hati kami adalah anugrah yang harus dijaga dan tanggung jawab kami bersama.

yang masih sangat saya ingat dari mulai dia bisa minum ASI, kemudian mulai menghisap jari 😍, tangan - tangan di angkat untuk mengambil benda yang di depannya, dan dikiran bunda adek lagi maen mobil - mobilan πŸ˜„, tengkurap guling - guling, dll.
Dan hari ini dia mulai deh makan si kaki πŸ˜„ 

Bunda : dedek, ngapain nak?? hehe kaki nya hebat bener bisa masuk ke mulut, πŸ˜ƒ
Dedek : *dengan asik nya ngemut kaki nya yang nikmat

Rasanya bahagia ya, ketika setiap moment kecil si baby kita sendiri yang merasakan, yang kemudian menjadi jadwal laporan saya ke suami.
"Bermain apa adek hari ini?" 😘😘😘

#Day10
#Tantangan10hari
#Komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip


Jumat, 03 Februari 2017

Hari Ke 9 Game Level 1 I Love Book "Komunikasi Produktif"

Bismillahirrokhmanirrokhim......
Satu hari lagi tantangan kami selesai,



I πŸ’— Book "Taman Kanak - Kanak Kami"




Hari / tanggal : Jum'at, 3 januari 2017
Jam : 20.00 WIB

Yeeeaaay, buku baru adeg sudah datang, yang dulu bunda colek - colek si ayah untuk beli Ensiklopedi Bocah Muslim sekarang di ganti dulu deh sama Funtastic Learning, meskipun buku FL ini memang baru bisa dipakai nanti kalau adeg uda sekitar 4 tahun kali ya, gpp deh.. Bunda suka beliin adek buku, untuk investasi masa depan, cicil cicil dulu lah πŸ˜‰πŸ˜‰ 

Ayah : dedeg kita bikin TK yuux, Taman kanak - kanak untuk adek belajar dan bermain sama bunda..
Bunda : waaa 😍😍😍 iya - iyaa, mauuuu... #matasayaberbinarbinar
Ayah : sekolah sama bunda ya sayang yaaa.. 

Sampai malam ini saya berfikir,
bahwa kami, saya dan suami
mengajarkan apa yang kita lihat,
mengajarkan apa yang kita rasa,
mengajarkan apa yang kita sentuh,
mengajarkan apa yang kita cium,
mengajarkan apa yang kita dengar, karena setiap apa yang kita lakukan adalah pelajaran untuk kami.



Bunda, Ayah, Fathan...

#Day9
#Tantangan10hari
#Komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Kamis, 02 Februari 2017

Hari ke 8 Game Level 1 Raining "Komunikasi Produktif"

Bismillahirrokhmanirrokhim......


Raining

Hari / tanggal : Kamis, 2 januari 2017
Jam : 14.30 WIB

Sore ini sewaktu adeg bangun tidur, tiba - tiba hujan deras datang.. Bunda selalu bercerita tentang hujan kepada si adek, si adek suka sekali kalau lihat hujan... 😊😊

Bunda : Tuuu lihat nak, hujan ya.. Hujan turun dari langit. Allah menurunkan hujan untuk semua makhluk yang ada di bumi, hujan itu rejeki dari Allah untuk setiap makhluk ciptaan Allah. 😊 termasuk itu ada pohon sawo nya kakek, sama bunga anggrek nya nenek, pohonnya pada minum ya sayang heheh jadi mereka bisa tumbuuuhh tinggi sekali.. 😘😘😘 jadi setiap ada hujan turun ucapkan "Alhamdulillah" 😘

Adeg : #@!!??

Ya begitulah percakapan kami sore tadi,
#Day8
#Tantangan10hari
#Komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Hari ke 7 Game Level 1 Si Moo Vs Toy Box "Komunikasi Produktif"

Bismillahhirokhmanirrokhim..........


Hari/ tanggal : Rabu, 1 Februari 2017

Si Moo Vs Toy Box

Mainan boneka jari ini dibelikan sama si ayah waktu si dede baru umur 1 bulan, saking betapa semangatnya kami ingin bermain dan belajar sama dedek y kayak gini, belom- belom uda apa aja dibeli 😁😁

Tadi siang bunda ingin bercerita tentang si moo,
Bunda : Adek sayang, mau maen sama moo nak??
Adeg : @#?
Bunda : Nihh moo sayaaang, hello mooo....

dan ternyata dia lebih tertarik dengan Si Toy Box dibandingkan dengan si Moo 😝😝

*mengajak si dede berbincang atau bercerita adalah hal paling menyenangkan meskipun dia tidak mengerti, tapi bunda yakin kamu merasakan 😘😘😘 I LOVE YOU

#Day7
#Tantangan10hari
#Komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip