Selasa, 17 Januari 2017

Materi 8 Matrikulasi HEbAT Community "Teknis Pendidikan Pre Aqil Baligh 8 - 10 Tahun"

πŸ“— Materi Pokok 8⃣ Teknis Pendidikan Pre Aqil Baligh 8-10 Tahun


πŸ—“ Rabu, 11 Januari 2017
⏲ 10:00 - 12:00 WIB

πŸ‘³πŸ» SME : Ustadz Harry Santosa, M.Si
πŸ‘₯ Host dan Co-Host :
1. Bunda Ratna (Solo)
2. Bunda Yuli (Bandung)
πŸ“« Admin :
1. Bunda Dinda (Depok)
2. Bunda Rima (Banyumas)
πŸ“ Notulis : Bunda Yuli (Bandung)

πŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏ

Materi Pokok 8⃣ 

🎯 Teknis Pendidikan Pre Aqil Baligh 8-10 Thn 🎯

SME: 
Ustadz Harry Santosa
(Praktisi HE dan Founder grup MLC) 
========================== 

Menurut pak Prof Daniel Rosyid, inti berumah tangga kan hanya 2, mendidik generasi dan membangun kepemimpinan berbasis potensi atau enterpreneurship bersama (berdakwah, berkomunitas, bersosial bisnis etc). Tanpa dua fungsi sejati itu hidup akan kehilangan gairah. Namun, tidak perlu juga menjadi panik dan tergesa2 atau membuat pacuan kuda. Ustadz saya, ust Adriano menganjurkan Optimistic Parenting. Esensinya mendidik anak perlu rileks namun konsisten, Ithminan namun istiqomah. Sebagaimana sunnatullah, semua ada waktu dan tahapan. 

Saya melihat ada periode kritis di usia 8-10. Yg pertama, bhw usia 7 tahun sholat mulai diperintah, dan usia 10 tahun boleh dipukul. Apa maknanya? Ada waktu 2-3 tahun, agar anak berlatih dan membangun kesaadaran shg tdk perlu dipukul krn meninggalkan shalat. Bagaimana membimbing anak-anak untuk dapat mencapai fitrah-fitrah baiknya dalam fase ini? 

1. Fitrah Keimanan 
Keteladanan dan Membangun Kesadaran

Walau kewajiban Syar'i jatuh ketika aqil baligh, latihan dan pembiasaan dgn cara keteladanan dan membangun kesadaran mesti dimulai sejak 7 tahun, dan 10 adalah titik kritis. 

Bila tahap ini gagal, dgn berbagai alasan misalnya dgn pemaksaan, trauma atau pendidikan tdk berhasil membuat terbangun kesadarannya, maka fase berikutnya akan sulit recoverynya. Masa 7/8 - 10 adalah masa transisi awal dari masa ego sentris sebagai anak di usia 0-6, kpd kesadaran awal sbg makhluk Tuhan dan makhluk sosial. 

Nah, kembali ke tahap 8-10. Jika imaji ttg sholat dan ibadah2 lainnya sdh "negatif" di usia 0-6 tahun, di usia 7 tahun batas utk memulai kesadaran kembali. Ada waktu 8-10 utk kembali membangun kesadaran positifnya ttg kebenaran. Jadi jangan sampai dipukul. Seingat saya tidak ada satu hadits pun yg menceritakan Rasulullah SAW pernah memukul anak. Nah, sholat adalah contoh. Ada begitu banyak nilai2 kebenaran yg bersemayam dalam fitrah keimanan anak2 kita yg sebaiknya disadarkan. 

2. Fitrah Belajar. 
Intelektual Curiosity 

Intelektual Curiousity adalah salah satu cara utk membangkitkan fitrah belajar. Yg paling efektif adalah experiental learning atau project based learning atau biasa disebut menggali hikmah bersama peristiwa sehari2, atau dari sejarah atau yg ada di alam semesta. 

Tidak ada yg kebetulan dari peristiwa sehari2. Beternak kelinci misalnya, bukan hanya fitrah belajarnya yg digali, tetapi fitrah2 lainnya. Misalnya ketika ada kelinci yg wafat, kita bisa menemukan hikmah2 dibalik kematian kelinci dan musibah lalu bagaimana menyikapinya. Bagaimana imaji postif dibangun dari peristiwa itu bukan sebalikanya. Jangan remehkan peristiwa2 dan imaji2 di masa anak2. Banyak orang dewasa yg bersikap negatif thd musibah, menjadi terpuruk, depresi dstnya. Itu karena ada imaji negatif, yg membuat luka persepsi lalu melahirkan pensikapan yg buruk ketika dewasa. 

Salah satu yg kita dapat gali dari Siroh Nabawiyah ketika Nabi saw berusia 8-10 tahun adalah melakukan perjalanan jauh berdagang ke Syam bersama Pamannya. Dunia luar membuka cakrawala.... Nabi saw menyaksikan beragam suku bangsa bertemu di Syam, melihat bagaimana nasib pedangan yg jujur dan pedangang yg curang. 

Silahkan dieksplorasi cara2 utk INSiDE OUT semua fitrah2 baik yg ada dalam diri anak kita.... 

3. Fitrah Bakat 
Fitrah bakat yang dimaksud adalah potensi keunikan terkait personality yang merupakan bawaan lahir. Orang menyebutnya bakat, talent, strength, grit dll. Setiap bayi adalah unik, dan keunikannya adalah keistimewaannya yang bila dikembangkan akan menjadi peran peradabannya, misi spesifiknya sbg khalifah. Tidak ada bayi yang lahir tanpa bakat dan keunikan. Inilah sesungguhnya panggilan hidup yang sudah Allah rancang. Nampak pada sifat2 dominannya sejak kecil misalnya suka memimpin, suka mengatur, suka guyub, suka meneliti, suka berfikir, suka mengait2kan, suka curigaan atau waspada dll. Maka amatilah, catatlah, fokus dan konsisten menumbuhkannya. 

4. Fitrah Perkembangan terkait dengan tahapan usia.  
Ada cara dan metode yang berbeda untuk tiap tahap usia dan tiap jenis fitrah. 
Dasar pemahaman adanya fitrah perkembangan : 
- Bahwa segala sesuatu di muka bumi dan di alam semesta memiliki sunnatullah perkembangan terkait waktu dan tahapan. Fitrah adalah ibarat benih, maka punya tahapan merawat dan menumbuhkannya. 
- Bahwa fitrah perkembangan punya tahun2 perkembangan manusia, yang sepenuhnya mengambil dari tahun2 yang disebut dalam alQuran maupun alHadits, yaitu 2,7,10 dan 14-15. Dimana 14-15 adalah batas antara anak dan bukan anak, antara bukan mukalaf dan mukalaf, antara tidak wajib memikul beban syariah dan wajib memikul beban syariah, antara pedagogi dan andragogi 
- Bahwa semua tahapan adalah Golden Age dalam pandangan Islam, asal memahami pada tahapan apa, fitrah apa, akan mengalami puncaknya dengan cara bagaimana. 

=================
Tanya Jawab :
1⃣ Cidera fitrah perkembangan dan sosial

Bunda Rif'ati - Tuban 

Anak saya 8 tahun 8 bulan tidak mau ditinggal saat menunggu mobil jemputan sekolah, selalu minta ikut ke mana saja saya pergi, dan tidak bisa tidur kalau belum saya temani -walaupun cuma sebentar selalu saya sempatkan menemani, kalo nggak gitu dia nggak tidur.

Anak kami agak kurang berani menyampaikan ketidaksukaannya pada orang lain (misalnya dia diganggu temannya, dia memilih diam. Bila gangguan yang didapatkan sudah keterlaluan, marahnya sangat menakutkan. Bulan ini 2 x berantem dengan teman bermainnya, yang pertama dengan teman sebaya di sekolah, yang kedua dengan anak SMA. πŸ˜“. Tetapi, anak kami juga sangat manis, suka sekali berbagi dan membantu orang. Dan mendadak jadi pemberani kalau ada teman yang diganggu.

Dimasa balita, anak kami tumbuh dalam situasi konflik dalam keluarga. Dia menjadi kurang percaya diri dan agak gagap karena terlalu sering mendengarkan bentakan dan suara keras di masa awal perkembangannya. 

1. Bagaimana cara menangani anak pertama kami, yang terlalu lekat dengan saya? 
2. Bagaimana caranya mengembalikan fitrah egosentrisnya? 
3. Bagaimana pula kiat bagi kami sebagai orang tua untuk "menebus dosa" dan "memperbaiki kerusakan" yang kami timbulkan padanya?

πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry

1⃣bunda Rif'ati yang baik,
Mari kita fokus pada potensi ananda bukan masalahnya. Jika cahaya mereka melebar maka semua kelemahan atau keterbatasannya akan otomatis hilang.

Maka mulailah dengan mengulang prosesnya agar ananda kembali percaya diri 
1. Perlahan temukan sisi cahayanya atau sifat uniknya. Beri julukan positif pada sifat uniknya. Misalnya si pemikir, sang pemimpin, si kreatif, sang pencinta, sang perawat dsbnya. 
Kelekatan itu baik, namun bukan kemanjaan. Temukan aktifitas yang membuatnya percaya diri dan bisa melakukan sendiri. Memang tidak selalu mudah, tetapi berupayalah terus menerus, tajamkan intuisi, mintalah kepada Allah di setiap malam yang hening agar dimudahkan 

2. Ego sntris yang hilang akan kembali dengan dua hal, pertama, temukan konsep diri yang positif seperti no 1 di atas. Dan kedua, jika anak lelaki usia 7-10 tahun maka dekatkan ke ayah untuk supply ego nya.

3. Ulangi prosesnya seperti no 1 dan 2 di atas, banyaklah meminta maaf padanya dengan cara yang disukainya dan membuatnya semakin percaya diri (bukan semakin melow) lalu banyaklah berdoa kepada Allah ✅

πŸŽ™ Host:

Fokus pada potensi anak, bukan pada masalahnya

2⃣ Fitrah keimanan belum tumbuh

Bunda Arny (Wiwid) - Jak Tim
Bunda Ratih - Tabalong kalsel
Bunda NN


Assalamu'alaikum Ust. Harry Santosa, AyBun smua yg dirahmati Allah 😍
Dua putri saya skrg 6,5yo & 7,5yo Alhamdulillah sudah faham ibadah terutama yg wajib. Namun ada saatnya mereka enggan krna lelah setelah beraktivitas (Isya sering terlewat, krna sudah ngantuk. Subuh kadang terlambat setengah 6).

1. Bagaimana menumbuhkan (inside out) kecintaan ini, agar selalu semangat ibadah? Jazakumulllah khoiron πŸ˜ŠπŸ™πŸ»
--------------------------------

Anak saya dua orang umur 9 dan jalan 12 tahun. Sholat belum dengan kesadaran, masih harus disuruh. Klau di sekolah karena semua mengerjakan sholat, otomatis mereka juga sholat. Menurut yang saya baca, umur 7 mulai pembiasaan sholat. Umur 10 batas evaluasinya, apakah anak kenal Allah dengan baik dan kenal diri dengan baik salah satunya sudah tampak kesadaran sholatnya

2. Langkah konkrit apa yang harus saya lakukan sebagai orgtua, karena anak2 sudah melewati batas umur namun belum ada kesadaran untuk sholat?

3. Apakah standar penerapan ke anak terlalu tinggi jika umur 10 tahun sudah harus sholat dengan kesadaran? Mohon pencerahannya.

Karena kalau kilas balik, saya dulu mulai menjalankan sholat dengan kesadaran selepas lulus SMA.

4. Mengapa anak suka membantah orangtua? Membantah dalam artian misalnya disuruh solat atau ngaji ntar2 aja, apakah ini bagian dari fitrah juga?

πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry:

2⃣Ayah Bunda yang baik,
Mendidik fitrah keimanan, golden age nya  ketika ananda berusia 0-6 tahun, bukan dengan mengajarkan pengetahuan agama maupun keterampilan beribadah tetapi dengan membangun gairah cinta nya kepada Allah, RasulNya dan Islam juga alQuran dsbnya, melalui keteladanan dan atmosfir keshalihan di rumah yang membangkitkan imaji2 positif tentang Allah, RasulNya dan Islam. Cinta sebelum Islam. Iman sebelum Amal. 
1&2. Menerima perintah Sholat dengan sukacita adalah bukti fitrah keimanan tumbuh hebat di usia 0-6 tahun. Jika usia di atas 7 tahun, sholat masih disuruh maka kemungkinan besar fitrah keimanan tidak tumbuh baik di usia 0-6 tahun. Maka prosesnya diulang, yaitu menggairahkan cintanya lagi kepada Allah, Rasulullah SAW dan Islam. Makin disuruh sholat makin lalai jika cintanya belum tumbuh. Prosesnya diulang namun lebih intens, misalnya diberikan keteladanan lebih kuat, dikenalkan langsung dengan tokoh2 yang shalih dan berkesan mendalam, diinapkan beberapa pekan (homestay) di keluarga atau komunitas shalih yang sangat berkesan mendalam, pesantren kilat yang baik juga bisa membantu dll.

3. Kesadaran itu sudah bisa tumbuh di usia 7 tahun. Mengapa kesadaran kita lambat tumbuh karena pendidikan kita lambat memdewasakan kita dan fokus pada akademis bukan perkembangan jiwa atau fitrah manusia. Jika kecintaan tumbuh maka kesadaran juga tumbuh. 

4. Suka membantah pada usia di atas 10 adalah hal wajar, karena anak sudah tidak mau diatur lagi. Jadi masalah jika tidak mau diatur namun kesadaran belum tumbuh. 
Namun membantah di usia 7-10 tahun, bisa karena banyak faktor, misalnya tiada keteladanan, tiada kelekatan cinta yang tumbuh dengan keduaorangtuanya, beban perintah yang tidak relevan dengan fitrahnya, tidak ada reason yang jelas dan bisa diterima dsbnya. ✅

πŸŽ™ Host:

Cinta sebelum Islam. Iman sebelum Amal.

3⃣ Fitrah sosial terciderai dan Inside out

Ingrid - Bekasi
Wening-Jogja


Assalaamu'alaikum...
Mohon pencerahannya Ust.
Anak kami kurang dekat dengan Ayahnya. Beliau pergi pagi dan plg larut, jarang ngobrol banyak krn memang sang Ayah orgnya juga kaku. Dlm keseharian anak tsb lebih dekat dgn Ibunya. Khawatir nanti jadi pemuda yg 'lembek'. Ayahnya full kasih materi ke anak tp anak msh kurang merasa disayang, krg diperhatikan, terlihat dr sikapnya yg gak mau deket2 dgn Ayahnya tsb. Lebih suka Ayahnya diluar rumah malahan hehe. 

1. Bgmn caranya utk mengajarkan dasar2 kepemimpinan, sifat2 dan tanggungjawab ke-lelakian? sbg bekal anak laki laki yg skrg sudah usia 10th. 

2. Mohon contoh contoh strategis mengenai metode atau cara menumbuhkan fitrah secara Inside Out di usia 8 hingga 10 tahun

Jazakumulloh khair Ust. Harry...

πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry:

3⃣Bunda Ingrid dan bunda Wening yang baik,
1. Jika sosok ayah tidak bisa hadir dengan baik, maka anak lelaki usia 7-10 tahun sebaiknya diberi sosok ayah pengganti, misalnya kakek atau paman yang tentu bisa dekat dengannya. Jika tidak ada juga maka sesekali homestay kan anak di rumah keluarga shalihah dengan sosok ayah yang utuh. Ini banyak membantu supply maskulinitasnya. Selain itu beri aktifitas sosial yang bersifat kelelakian, misalnya beladiri atau olahraga yang macho, ekspedisi alam, kepanduan dsbnya.
Jika usia ananda sudah lebih dari 10 tahun, berikan ananda sosok pendamping akhlak (murobby) dan pendamping bakat (maestro) sebagak ayah kedua dan ketiganya, lakukan pemagangan dan program mencari nafkah, rancang untuk menjalani ujian kehidupan seperti bisnis, relawan bencana dll. Sesuaikan dengan bakat ananda.

2. Inside Out dari usia 7-10 tahun adalah dengan interaksi pada alam dan kehidupan nyata. Misalnya buat kegiatan ekspedisi ke Ujung Kulon, Travelling dll. Selama masa persiapan, pelaksanaan dan paska kegiatan, rancanglah kegiatan yang menumbuhkan semua aspek fitrahnya secara alamiah tanpa harus banyak diajarkan dan diintervensi. ✅

πŸŽ™ Host:

Rancang kegiatan yg menumbuhkan semua aspek fitrahnya secara alamiah tanpa harus banyak diajarkan dan diintervensi.

4⃣ Fitrah Bakat

Bunda Athi' - Blitar 
Bunda NN
Ummu al Fatih-Semarang


Assalamu'alaykum
ustadz Harry.

Anak saya kembar umur 8 tahun, keduanya mempunyai sifat yang hampir sama. Diantaranya pemalu jika berada di luar rumah, perfeksionis (selalu rewel dan frustasi jika apa yg dikerjakannya tidak sesuai yang di inginkan), sholat masih diingatkan dan sedikit di perintah, selalu bertanya mana yg bagus atas apa yang harusnya bisa dia pilih sendiri (misal memilih baju, dll). 

1. Dengan sifat yang demikian, bagaimana cara menumbuhkan/mengarahkan fitrah bakatnya?

2. Saya agak kesulitan melihat bakat anak saya yg pertama, kalo diskusi tentang apa saja, dia selalu bilang terserah ummi aja katanya. Anaknya bosenan, tapi kalo baca dia kuat sampe ber jam2, mohon pencerahan ustadz bagaimana menggali fitrah bakatnya?

3. Mohon penjelasannya terkait dengan fitroh bakat untuk fase 8-10 tahun. Disebutkan bahwa minat/bakat/talent adalah bawaan lahir. Lalu bagaimana jika ada kasus anak ber-usia 8tahun, bakat yang nampak pada anak tsb adalah hal "negatif" (contoh menang sendiri dalam banyak hal, seorang yang pemalas) apakah hal tsb karena pada fase sebelumnya fitroh bakat yg tidak termanage dengan baik? atau bagaimana ustadz?. 

Jazakalloh khairan atas jawabannya.

πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry

4⃣bunda Athi', bunda NN dan Ummu alFatih yang baik,
1. Fitrah bakat justru dikenali dengan sifat unik sebagai bawaan sejak lahir. Sifat unik ini kadang muncul dalam perspektif negatif karena dibenturkan dengan akhlak.  Misalnya anak yang suka berkomunikasi kita sebut cerewet, anak yang suka memimpin kita sebut keras kepala, anak yang suka empati kita sebut sensitif cengeng, anak yang suka bertanya kita sebut kepo dstnya.
Maka amati sifat unik pada usia 0-6 tahun, kemudian berikan aktifitas yang relevan pada usia 7-10 tahun, lalu dorong utk menemukan peran spesifik pada usia 10-14 dstnya.

Dalam kasus di atas perlu dipisahkan antara fitrah bakat, fitrah keimanan dan fitrah individualitas. Malas sholat ini terkait fitrah keimanan, namun pemalu dan perfeksionis serta achiever ini terkait fitrah bakat. Jika peragu kemungkinan terkait fitrah individualitas. Biasanya memang saling terkait.

Fitrah ini harus ditumbuhkan selaras dan bersamaan.

2. Bakat itu tidak selalu terkait fisik, seperti olahraga, memasak, menari  dll namun juga terkait sifat. Nah sifat ini kadang sulit ditemukan, karenanya harus punya jurnal kegiatan untuk mengamati pola anak. Suka membaca ini adalah juga bakat, kemungkinan bakatnya Learner (suka belajar) atau Input (suka mengumpulkan informasi) dsbnya. Mungkin ada sifat lainnya yang tak tampak, misalnya pemikir (thinker), visioner/futurist, journalist, dsbnya. 

3. Jika perilaku buruknya muncul baru2 saja, berarti bukan bakat. Namun jika perilaku yang dianggap "buruk" itu adalah sifat uniknya sejak lahir, maka besar kemungkinan itu bakatnya yang belum tersalurkan menjadi aktifitas produktif. Sifat Mau Menang Sendiri biasanya secara positif dimiliki anak yang punya sifat competition atau maximizer atau achiever dll. Anak yang nampak pemalas biasanya seorang yang sangat kreatif, bukankah lift dan tangga jalan serta banyak inovasi lainnya ditemukan oleh para pemalas yang kreatif? 
Maka jika memang benar ini sifat uniknya, kembangkanlah sehingga menjadi aktifitas produktif. 

Namun jika itu perilaku baru baru saja, kemungkinan adalah jeritan hati yang tidak tersalurkan, misalnya tekanan di sekolah, merasa tidak diperhatikan, dstnya, maka solusinya adalah ditemukan kebutuhannya (needs) ✅

πŸŽ™ Host

Artinya setiap karakteristik / pembawaan masing-masing anak itu berbeda beda ya Ustadz..

Penutup

πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry

AyahBunda HEbAT yang baik,
Terimakasih banyak atas perhatiannya, mohon maaf jika ada yang tidak berkenan, tetap semangat membersamai ananda, tetap rileks dan optimis menumbuhkan fitrah ananda hingga mencapai peran peradaban terbaiknya dengan adab yang mulia πŸ™πŸ˜Š waswrwb

==============================

Temukanlah sifat unik dari anak-anak kita, maka kita akan menemukan peran spesifiknya. πŸ˜ŠπŸ™πŸ»
(Bunda Yuli)

Doa Kafaratul Majelis

Alhamdulillahirabbil'alamiin...

Astagfirullahadziim...

Ψ³ُΨ¨ْΨ­َΨ§Ω†َΩƒَ Ψ§Ω„Ω„َّΩ‡ُΩ…َّ وَΨ¨ِΨ­َΩ…ْΨ―ِΩƒَ Ψ£َΨ΄ْΩ‡َΨ―ُ Ψ£َΩ†ْ Ω„Ψ§َ Ψ₯ِΩ„Ω‡َ Ψ₯ِΩ„Ψ§َّ Ψ£َΩ†ْΨͺَ Ψ£َΨ³ْΨͺَΨΊْفِΨ±ُΩƒَ وَΨ£َΨͺُوْΨ¨ُ Ψ₯ِΩ„َيْΩƒَ

“Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allailahailla anta astaghfiruka wa’atubu ilaik”

Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar