Selasa, 17 Januari 2017

Materi 7 Matrikulai HEbAT Community "Konsep Pendidikan Pre Aqil Baligh 8 - 10 tahun"

Home Education based on Akhlaq and Talents (HEbAT) Community

πŸ“š Resume KulWApp Matrikulasi HEbAT #3 Live dari Region Barat dan Tengah πŸ“š



πŸ“• Konsep Pendidikan Pre Aqil Baligh 8-10 Tahun

πŸ—“ Rabu, 11 Januari 2017
⏲ 10:00 - 12:00 WIB


πŸ‘₯ Host dan Co-Host :
1. Bunda Balqis (Jakarta)
2. Bunda Amel (Jakarta)

πŸ“« Admin :
1. Bunda Dinda (Depok)
2. Bunda Rima (Banyumas)
πŸ“ Notulis : Bunda Yuli (Bandung)

πŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏ

πŸŽ“ Profil SME

Harry Santosa, M.Si
πŸ”ΉAlumni FMIPA-UI
πŸ”ΉMenikah dengan Roro Dwi Darodjati 
πŸ”ΉAyah dari 5 putra & putri
πŸ”ΉAktivitas yang relevan dgn dunia pendidikan:
πŸ”»Penggiat Pendidikan Rumah (Home Education)
πŸ”»Founder HEbAT Community
πŸ”»Integrator Fitrah Based Education
πŸ”»Dosen di MM-UI dan berbagai universitas (1992-2009)
πŸ”»Pendiri Sekolah Alam Depok (2004) 
πŸ”»Pendiri Aulade Kid's Learning Centre (2002)
πŸ”»Penulis buku "Fitrah Based Education"

πŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏπŸƒπŸ‚πŸπŸŒΏ
Materi Pokok 7⃣

🎯 Konsep Pendidikan Pre Aqil Baligh 8-10 Tahun 🎯

Subject Matter Expert (SME): Ust. Harry Santosa
_________

Malam ini kita akan membahas konsep pendidikan berbasis potensi fitrah dan akhlak, untuk periode pre aqil baligh (usia 8-10 tahun). Tentu tahap 8-10 ini akan lebih mudah kita jalani apabila tahap 0-7, pertumbuhan fitrah keimanan, fitrah bakat, fitrah belajar anak anak kita berkembang secara utuh. 

Baik teori psikologi perkembangan anak, maupun perjalanan sirah Nabwiyah, melihat usia 8-10 atau ada juga yg menulis 7-10 merupakan penentu kesiapan tahap latih di usia 11-14 menuju aqil baligh. 

Secara syariah, fitrah keimanan, ditandai dengan perintah sholat yg dimulai ketika usia 7 tahun, dan batas penyadarannya sampai di usia 10 tahun. Bila di usia 10 tahun masih belum tumbuh fitrah keimanannya dgn sholat sbg wujud simbolnya maka boleh dipukul. Fase keimanan Rububiyatullah (kholiqon, roziqon, malikan), bergeser meningkat ke Mulkiyatullah (waliyan dan hakiman). Wujudnya adalah perintah sholat. 

Ketika ego sentrisnya terpuaskan di usia 0-6 tahun, maka di usia 7 tahun mulai melebar kepada sosial dan tanggungjawab moral. Maka di saat yg sama, anak2 harus dibangkitkan fitrah keimanannya pd aspek ketaatan pd hukum (hakiman) dan ketaatan/kecintaan tunggal (waliyan). 

Secara fitrah perkembangan, usia 7 tahun, anak2 mulai mengenal nilai2 sosial di sekitarnya. Maka mereka mulai mengenal Allah sebagai pembuat hukum dan Zat yg harus ditaati secara totalitas. Di saat yg sama, pada usia 7 tahun, fitrah belajar dan fitrah bakat juga mulai dibangkitkan dengan beragam aktifitas yg menjadi minat dan passionnya. Pada tahap ini perbanyak aktifitas belajar di masyarakat dan aktifitas yg sesuai kepribadiannya. Agar di usia 10 tahun, ketiga fitrah ini (fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah bakat) sudah matang untuk dilatih secara serius.

Usia 10 adalah batas evaluasi apakah sdh kenal Allah dengan baik (sholat dgn kesadaran) dan kenal diri dengan baik (ku tahu yg ku mau). Para Pelatih FIFA, juga menjadikan usia 10 tahun sebagai batas dari latihan “bermain-main saja walau berbakat” menjadi latihan “teknik dan muscle memory”. Di Jerman penjurusan sekolah dimulai ketika kelas 4 SD, atau sekitar usia 10 tahun. 

Rasulullah SAW, mulai magang berdagang bersama pamannya ke Syams sekitar usia 10  atau 11 tahun. 

Abu Bakar ra, mengatakan ada dua hal yang paling utama untuk dikenal, yaitu kenal Allah dan kenal diri. Menurut saya kenal Allah (fitrah keimanan) dan kenal diri (fitrah bakat) sebaiknya sudah selesai di usia 10 tahun.

=====================

❓πŸ“❔ Tanya Jawab ❔πŸ“❓

1⃣ Imaji negatif tentang Sholat dan Fitrah keimanan belum tumbuh

Bunda Izzati - Aceh
Bunda Intan - Jakarta
Bunda Fariani - Ternate
Eva Malini - Medan.


1. Ustaz, bagaimana jika ananda (7thn) tiba2 berargumen "gak enak shalat, gak ada hadiahnya". Kondisinya sedang dlm keadaan emosi ttg hal lain.

2. Sebelum ananda berumur 7 tahun kami punya kesepakatan bhw "nanti ketika umurnya genap 7 tahun maka abang shalatnya harus pakai celana panjang. Karena selama ini ananda blm konsisten, kadang2 suka shalat dgn clna pendek, saya biarkan dgn kesepakatan tadi. Nah ketika sdh usia 7 thn, ternyata si abang masih blm konsisten dgn kesepakatan kami. Banyak alasannya; ribetlah..., cape lah...dan saya masih nego.

Kadang2 saya izinkan sambil sedikit sedikit ditegaskan dgn kesepakatan kami. Di lain pihak, si kakak (9) ingin adeknya patuh dengan kesepakatan kami. Walhasil sering terjadi semacam pemaksaan dari si kakak. 

Pertanyaannya: apakah cara saya terhadap ketidakkonsistenan si abang sdh tepat atau bagaimana ustadz? Kemudian bgmn caranya sy komunikasikan ke si kakak ttg masalah adiknya? Apa yg harus sy fahamkan ke kakak?

Jazakumullah ustadz atas jawabannya.. πŸ™πŸ»πŸ˜Š

3. Assalamu alaikum.
Mohon contoh kisah yang menceritakan keindahan shalat untuk anak usia 7.5 tahun, biar maksimal ikhtiar doa2 saya. Selama ini saya merasa jadi shalat keeper. Klau pas tidak ada di samping anak, maka anak tdk shalat. Kalaupun ada, itupun muter2 dulu. Saya mesti orasi lbh dr 5 menit, juga aksi mengelitiki anak.Merasa tdk efektif πŸ˜…

Sblm adzan berbunyi sdh saya warning misalkan sedang nonton tv, itupun ga siap2. Selesai adzan, saya tanya kakak: Tuhannya TV ya kok pas waktu shalat 'menyembah' tv?. Logikanya sdh jalan, dia bilang " Engga mama".Tapi ya nanti2. Saya ga bisa melenyapkan tv di rumah, karena ada mertua yg butuh hiburan tv πŸ˜–

4. Assalamu 'alaykum. 
Mau tanya. Apakah ketika anak2 usia 9 dan 14 thn msh sering butuh diingatkan waktu shalat ,msh tergolong belum berkembang fitrah keimanannya sesuai thp umurnya?

5. Assalamu'alaikum ustadz.
Bagaimana bila anak usia 8 s.d 10 tahun memiliki ayah yang tidak selalu menunaikan sholat 5 waktu? Apakah mempengaruhi kebiasaan anak untuk sholat ?

πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry

1⃣Ayah bunda yang baik,

Imaji imaji positif tentang indahnya sholat dimulai sejak usia 0-6 tahun, jauh sebelum orangtua diperintah Allah untuk menyuruh sholat anak anaknya pada usia 7 tahun. Imaji imaji positif itu dibangun dengan keteladanan dan atmosfir keshalihan yang membuat ananda antusias dan bergairah (ghirah) atau cinta kepada alHaq (Allah, RasulNya dan Islam). Bukan cinta pada sholatnya, tetapi cinta kepada Allahnyalah yang diutamakan. 

Rajin2lah menyebut Allah dalam setiap kesempatan, mengaitkan semua peristiwa dengan ke Maha Hebatan Allah. Hindari kisah2 mengerikan tentang Dajjal, Perang Akhir Zaman, Neraka, Setan yang menakutkan dll yang membuat anak takut bahkan trauma. Utamakanlah kisah2 keindahan Allah, kehebatan ciptaanNya, ke Maha Baikan Allah, indahnya Syurga, indahnya akhlak Rasulullah SAW dan para SahabatNya dstnya

Karenanya dalam framework pendidikan berbasis fitrah, Golden Age untuk mendidik fitrah keimanan ada pada rentang usia 0-6 tahun bukan setelahnya. Pada usia 0-6 tahun ini imaji dan abstraksi anak sedang puncaknya, fitrah ananda sedang merekah indah2nya.   

JIka cinta dan gairah ananda pada ALlah, pada Rasulullah SAW, pada Islam, pada alQuran membuncah buncah ketika usia 0-6 tahun, maka usia 7 tahun mereka akan menerima perintah sholat dengan suka cita. 

Umumnya kita melalaikan membangkitkan gairah cinta kepada Allah pada usia 0-6 tahun. Kita lebih banyak menggegas bacaan, hafalan dll sebelum cinta ananda pada alHaq merekah indah. 

Barangkali masih ingat kisah Rasulullah SAW yang tidak tega memutus kebahagiaan cucunya Hasan dan Hussein ketika balita bermain kuda kudaan di punggung Nabi SAW saat beliau sujud. Sangat lama Beliau membiarkan cucunya asik bermain di punggung beliau, sampai para Sahabat yang menjadi makmum menganggap Beliau wafat. Bertahun tahun setelah peristiwa itu, Hussein RA digelari sebagai assajaad, yaitu pemuda yang cinta sujud kepada Allah. Para ulama mengatakan barangkali karena peristiwa bermain kuda2an itulah yang membuat imaji dan kesan luarbiasa pada Sujud. 

Jika di atas usia 7 tahun masih belum bergairah untuk sholat atau disuruh suruh, ini adalah gejala fitrah keimanannya tidak tumbuh hebat atau terlewat ditumbuhkan ketika di bawah usia 7 tahun. Jika sudah terlanjur maka percuma memaksa/menyuruh sholat tiap hari, mereka akan makin menjauh atau selalu minta disuruh, tetapi ulangilah prosesnya yaitu dengan kembali membangun gairah cintanya kepada Allah, RasulNya dan Islam dengan keteladanan dan atmosfir keshalihan, tentu dengan lebih intensif, misalnya meng-Homestay kan anak pada keluarga atau komunitas shalih yang membuatnya terkesan mendalam sehingga terpicu kembali gairah cintanya kepada Allah SWT. ✅

2⃣ Tentang Fitrah

Bunda Fitri Yusnidar - Aceh.
Bunda Yardha - Surabaya


Ijin bertanya ustadz.
1. Faktor-faktor apa saja yg dapat memicu imun ortu dan anak dalam menemukan fitrahnya di setiap tahapan tumbuh kembangnya.

2. Hal-hal apa saja yang dapat menciderai rasa rileks, yakin, dan optimis ortu dalam mendampingi dan mendidik anak-anaknya di setiap tahapan tumbuh kembang si anak?
Terima kasih ustadz..

3. Ustadz, mohon dijelaskan tentang maksud fitrah perkembangan. Jazakallah...

πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry

2⃣Ayah Bunda yang baik,
1. Fitrah telah Allah instal dengan sempurna dalam diri anak sejak lahir bahkan sejak di alam rahim. Maka tugas kita para orangtua hanyalah mengaktifasi, membangkitkan, menumbuhkan dan merawatnya sehingga kelak menjadi peran terbaik dengan adab mulia. Tentu harus berangkat dari keimanan yang mendalam bahwa tidak mungkin Allah memberi tugas kepada manusia tanpa memberinya potensi yaitu fitrah, dan tidak mungkin ada anak yang tidak memiliki peran istimewa di masa depan kelak, kecuali orangtuanya yang menyimpangkan fitrahnya. 
Jika kita besyukur mendalam atas fitrah anak anak kita, insyaAllah akan Allah berikan hikmah yang banyak dalam mendidik anak, kita akan mampu melihat dengan jernih pola fitrah anak anak kita untuk kita didik dengan paripurna. Karenanya sambutlah panggilah ALlah untuk menjadi orangtua sejati, maka Allah akan mampukan kita untuk kembali kepada fitrah kita untuk mendidik anak sesuai fitrahnya. 

2. Lebay obsesif atau Lalai Pesimislah yang membuat cidera. Ketidak yakinan bahwa sesungguhnya  Allahlah Pendidik sejati bagi anak anak kita. Ketidakyakinan adanya fitrah. Ketidakyakinan bahwa setiap fitrah jika tumbuh kelak akan menjadi peran istimewa terbaik. Ketidakyakinan bahwa Allah tidak salah pilih ketika mengamanahkan anak kepada kita, bahwa sesungguhnya Allah yakin kita mampu sepanjang menyambut panggilanNya. 

3. Fitrah Perkembangan adalah tahapan tahapan dalam mendidik. Segala sesuatunya ada sunnatullahnya, ada prosesnya. Maka begitupula dalam mendidik semua ada tahapannya, tidak berlaku kaidah makin cepat makin baik, karena semuanya akan indah pada masanya. Allahpun mengajarkan bahwa dalam penciptaan segala sesuatu pasti ada tahapannya, bahkan dalam mendidik disebut dengan detail tahun tahun perkembangan anak, misalnya susui anak selama 2 tahun, perintahkan sholat di usia 7 tahun, pisahkan kamar saat usia 10 tahun, pukullah jika meninggalkan sholat (bukan pukulan hukuman ya tetapi pukulan untuk menyadarkan yang tidak memalukan dan melukai). Kemudian tercapainya aqilbaligh pada saat usia 15 tahun. ✅

3⃣ Fitrah Bakat

Bunda Intan Jakarta
Bunda Eva Malini - Medan
Bunda Arny (Wiwid) - Jakarta Timur


Assalamu alaikum.
Memperhatikan putri saya senang dan bakat dgn aktivitas menjahit dan craft. Kmrn sempat saya ikutkan les jahit, dan saya sediakan mesin jahit di rumah. Klau di sekolah, anak sering lihat piagam penghargaan kompetisi nasional-internasional.

1. Apa lagi yang mesti saya lakukan ustad?
2. Klau menjahit dan craft, uji nyalinya apa biar anak saya semangat?
Background ortunya teknik, tadinya saya berharap dia menyukai yang berbau bau akademik; robotika dkk. Klo fashion, sewing craft tidak ada gambaran sama sekali 😢

3. Assalamu'alaikum.
Apakah pada anak usia 8 s.d 10 tahun sudah dapat diketahui bakat dan potensinya? 
terima kasih ustad.

4. Assalamu'alaikum Ust. Harry Santosa, Aybun smua yg dirahmati Allah 😍 pembangun peradaban terbaik πŸ˜„. Sejak akhir tahun kemarin, 2 putri kami (6,5yo & 7,5yo) ingin memelihara hewan (kelinci), apakah di usia mereka sudah bisa Ustad? memang sih nanti banyak fitrah yg akan terbangkitkan, jazakumullah khoironπŸ˜ŠπŸ™πŸ»

πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry

3⃣Ayah Bunda yang baik, 

Bakat dikenali sebagai SIfat Unik dan Fisik Unik pada usia 0-6 tahun, Dalam aspek fitrah bakat dan kepemimpinan, ananda sudah bisa merawat tanaman atau hewan (yang mudah dirawat) untuk menumbuhkan executive functioning nya dan mengamati sifat uniknya selama proses..

Kemudian jika sifat uniknya sudah ditemukan (suka memimpin, suka memperbaiki, suka berkreasi, suka berkomunikasi, suka mengatur, suka merawat dll) maka ini akan menjadi potensi unik jika diberikan beragam aktifitas yang sesuai atau relevan pada usia 7-10 tahun. Misalnya jika ketika kecil sifat uniknya suka merawat, maka di usia 7-10 akan nampak dalam aktifitas suka merawat hewan, merawat barang, merawat tumbuhan dstnya. 

Kelak diharapkan dengan beragam aktifitas yang relevan itu akan ditemukan aktifitas yang 4E (Easy, Enjoy, Excellent, Earn), yaitu aktifitas yang jika akan memulai sangat ditunggu2, ketika melakukannya dunia seolah berhenti berputar dan tidak mengakhirinya dengan ucapan "akhirnya kelar juga" tetapi minta diulangi lagi. Ini perlunya dokumentasi berupa Jurnal Kegiatan dalam setiap kegiatan yang jika sudah banyak kelak bisa digunakan sebagai bahan bagi Portfolionya,

Maka pilihlah beberapa yang aktifitas yang 4E ini untuk dikembangkan lebih lanjut pada usia 10-14 sehingga menjadi peran dan bekal kemandiriannya ketika aqilbaligh. Di usia 10 ke atas, sebaiknya ananda sudah mulai 
1. Dibuatkan (bersama) Portfolio (Dokumentasi progres dan evidence karya/product) 
2. Personalized Curriculum (Plan Improvement) 
3. Pendamping Akhlaq 
4. Pendamping Bakat (Pemagangan) 
5. Uji kehidupan untuk semua fitrahnya ✅

πŸŽ™ Host

Baik Ustadz... berarti dsni sangat penting ya kita sbg orgtua meng-observasi anak2... dengan karakter unik tiap anak yg brbeda...

πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry

πŸ‘πŸ‘πŸ‘

Jurnal Kegiatan sebaiknya mulai dibuat

*Gambar Sifat Unik


*Gambar Framework FBE versi 7.0

Penutup
πŸ‘³πŸ½ Ust. Harry

AyahBunda yang baik, teruslah yakin dan syukur, rileks dan optimis dalam mendidik fitrah anak anak kita lalu mari bergandengt tangan bersama menghantarkan anak anak kita, generasi peradaban, menuju peran peradaban terbaik dan adab mulia. 

==============================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar