Senin, 16 Januari 2017

Materi 3 Matrikulasi HEbAT Community "Tazkiyatun Nafs"


๐Ÿ“š Resume KulWApp Matrikulasi HEbAT #3 Live dari Region Tengah HEbAT Community ๐Ÿ“š


Tazkiyatun Nafs (TN)

๐Ÿ—“ Selasa, 3 Januari 2017
⏲ 07.00 – 09.00 WIB

๐Ÿ‘ณ๐Ÿป SME : Ustadz Muhammad Ferous
๐ŸŽ™ Host & Co-Host : Bunda Lissyari (Bali) & Bunda Yuli (Bandung)
๐Ÿ“ฌ Admin : Bunda Wahyu (Solo Raya)
๐Ÿ“ Notulis : Bunda Yuli (Bandung)

๐Ÿ๐ŸŒฟ๐Ÿƒ๐Ÿ‚๐Ÿ๐ŸŒฟ๐Ÿƒ๐Ÿ‚๐Ÿ๐ŸŒฟ๐Ÿƒ๐Ÿ‚๐Ÿ๐ŸŒฟ

๐Ÿ‘ณ๐Ÿป Profil SME

Nama beliau adalah Muhammad Ferous. Biasa dipanggil Ustadz Ferous.

Beliau lahir di Medan, 1 Juni 1967

Pendidikan beliau :
1974 - 1983 Madrasah Diniyah al-Washliyyah Sumatera utara.
1986 - 1990 FSUI.

Beliau adalah 1 dari 9 pendiri sekolahalam. Selain itu Pengalaman beliau di Bidang Pendidikan:
2004 – 2004 Direktur Sekolah Alam Ciganjur.
2005 - (saat ini) Konsultan sekolah alam.
2012 - (saat ini) Talents Mapping Business Partner.

๐Ÿ๐ŸŒฟ๐Ÿƒ๐Ÿ‚๐Ÿ๐ŸŒฟ๐Ÿƒ๐Ÿ‚๐Ÿ๐ŸŒฟ๐Ÿƒ๐Ÿ‚๐Ÿ๐ŸŒฟ

๐Ÿ“– Materi Pokok 3⃣

"Tazkiyatun Nafs (TN)"
Oleh: Ust. M. Ferous
-----------------------------------------
๐Ÿ’ž Apakah itu TN ?
๐Ÿ’ž Mengapa harus TN ?
๐Ÿ’ž Apa fungsi TN ?
๐Ÿ’ž Bagaimana cara melakukan TN ?
๐Ÿ’ž Mengapa TN menjadi bekal prioritas dalam mendidik anak?

Syaikh Said Hawwa menjelaskannya TN sebagai upaya membersihkan diri dari perbuatan syirik dan cabang cabangnya, menanamkan nilai nilai tauhid serta beribadah didasari keikhlasan.

Ulama lain pun banyak memberikan penjelasan ttg TN.

Konsep TN secara sederhana dapat dipahami dari al Qur`an Surat 91 ayat 7 s/d 10.

(ูˆَู†َูْุณٍ ูˆَู…َุง ุณَูˆَّุงู‡َุง * ูَุฃَู„ْู‡َู…َู‡َุง ูُุฌُูˆุฑَู‡َุง ูˆَุชَู‚ْูˆَุงู‡َุง * ู‚َุฏْ ุฃَูْู„َุญَ ู…َู†ْ ุฒَูƒَّุงู‡َุง * ูˆَู‚َุฏْ ุฎَุงุจَ ู…َู†ْ ุฏَุณَّุงู‡َุง)
[Surat Ash-Shams 7 - 10]

"Demi Jiwa dan apa yang menyempurnakannya.* maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.* sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,* dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya," *

Dari rangkaian ayat di atas TN adalah respon terhadap ilham (inspirasi) perbuatan kefasikan dan ketaqwan.

Tidak ada manusia yg terbebas dari inspirasi (ilham) kefasikan dan ketakqwaan. 
Manusia harus memilih respon terhadap kedua ilham tersebut.

Orang yg merespon positif ilham fasik akan melakukan perbuatan keji maka kotorlah jiwanya. Dan akan sulit merespon positif ilham takwa.

Fungsi utama TN adalah sebagai strategi sekaligus benteng jiwa dalam menghadapi godaan setan.

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ู„َุง ุชَุชَّุจِุนُูˆุง ุฎُุทُูˆَุงุชِ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ۚ ูˆَู…َู†ْ ูŠَุชَّุจِุนْ ุฎُุทُูˆَุงุชِ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ูَุฅِู†َّู‡ُ ูŠَุฃْู…ُุฑُ ุจِุงู„ْูَุญْุดَุงุกِ ูˆَุงู„ْู…ُู†ْูƒَุฑِ ۚ ูˆَู„َูˆْู„َุง ูَุถْู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุชُู‡ُ ู…َุง ุฒَูƒَู‰ٰ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ุฃَุญَุฏٍ ุฃَุจَุฏًุง ูˆَู„َٰูƒِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠُุฒَูƒِّูŠ ู…َู†ْ ูŠَุดَุงุกُ ۗ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ุณَู…ِูŠุนٌ ุนَู„ِูŠู…ٌ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [QS 24 ayat 21].

Pada dasarnya melakukan TN sederhana yaitu dgn menjauhi dosa. Namun da 1 hal penting yg perlu dihindari agar TN dapat terlaksana dgn mudah, yaitu jangan merasa suci sekalipun sudah menjauhi atau tidak melakukan dosa besar.

ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠَุฌْุชَู†ِุจُูˆู†َ ูƒَุจَุงุฆِุฑَ ุงู„ْุฅِุซْู…ِ ูˆَุงู„ْูَูˆَุงุญِุดَ ุฅِู„َّุง ุงู„ู„َّู…َู…َ ۚ ุฅِู†َّ ุฑَุจَّูƒَ ูˆَุงุณِุนُ ุงู„ْู…َุบْูِุฑَุฉِ ۚ ู‡ُูˆَ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِูƒُู…ْ ุฅِุฐْ ุฃَู†ْุดَุฃَูƒُู…ْ ู…ِู†َ ุงู„ْุฃَุฑْุถِ ูˆَุฅِุฐْ ุฃَู†ْุชُู…ْ ุฃَุฌِู†َّุฉٌ ูِูŠ ุจُุทُูˆู†ِ ุฃُู…َّู‡َุงุชِูƒُู…ْ ۖ ูَู„َุง ุชُุฒَูƒُّูˆุง ุฃَู†ْูُุณَูƒُู…ْ ۖ ู‡ُูˆَ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِู…َู†ِ ุงุชَّู‚َู‰ٰ

(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. [QS. 53 ayat 32].

Lalu, mengapa TN penting dalam mendidik anak.

Kita semua sepakat atau minimal penah mendengar hadits ttg setiap anak lahir dalam keadaan fithrah.

Bagaimana mau mendidik anak yang fithrah, kalau orangtua terpapar atau bahkan terkontaminasi inspirasi fujur? Nah di sinilah urgensi TN. ✅ ๐Ÿ™๐Ÿผ                   

-----------------------------------------
♻ Disusun kembali oleh Tim Fasilitator HEbAT Community

๐Ÿ“š๐Ÿ“š๐Ÿ“š๐Ÿ“–๐Ÿ“ฐ๐Ÿ“–๐Ÿ“š๐Ÿ“š๐Ÿ“š
====================

❓✏❔ Tanya Jawab ❓✏❔

1⃣ Parameter keberhasilan TN

Bunda Wiwid – Jakarta
Bunda Tini – Tangerang
Bunda Wulan – Bekasi
Bunda Fariani – Ternate

1. Bismillah Ust Ferous, indikasi TN yg baik menghasilkn kedekatan diri pada Allah yg memunculkan bashiroh, apakah secara langsung ini akan menghubungkan dgn feeling anak terhadap AyahBundanya, misal anak jadi lebih nyaman, dengan senang hati menjalankan kewajibannya, aktivitasnya, dsb. Jazakallah๐Ÿ™๐Ÿป

2.Banyak ortu yg merasa TN nya sdh sempurna namun dilihat dari karakter ank2 nya ternyata msh banyak kekurangan  apa yg harus dilakukan??

3. Bismillah ....
Jika pasangan belum melakukan TN apakah akan menghambat penanaman keimanan pada anak?

4. Jika anak sepertinya masih belum tertanam keimanan seperti yg kami inginkan, apakah itu tanda bahwa TN ortunya juga belum baik?

Jazakumullah ustadz

5. Apakah indikator pendidikan TN yg kita berikan sdh berhasil?                        

๐Ÿ‘ณ๐Ÿป Ust. M. Ferous :

Sebelum menjawab pertanyaan di atas... perlu terlebih dahulu dipahami atau bila mungkin disepakati tentang  motif mendidik.

A. Menjalankan kewajiban yang Alllah swt embankan pada orang tua (aybun).

B. Menjadikan anak seperti yang kita inginkan.

C. Menjadikan anak seperti yang dikehendaki Allah.                        

Bila pilihan jawabannya A, maka TN aybun akan bermanfaat untuk mempertahankan semangat mendidik dengan ragam dan tingkatan problem apapun.                        
Bila pilihannya B. Aybun akan cenderung menjadi diktator dan TN jadi tak berguna.                        
Jika pilihannya C maka tidak ada seorang aybun yg mengetahui apa yg dikehendaki Allah terhadap anak.                        
Jika pilihannya B dan C di gabung (yang aybun inginkan adalah agar anak menjadi seperti yg Allah kehendaki maka sejatinya pilihan ini sama dengan pilihan B. Karena motif mendidik subjektif. Fokusnya keinginan aybun.                        

TN tujuannya adalah agar jiwa kita selalu bugar sehingga siap menghadapi kondisi atau dinamika problem mendidik.                        

Maka TN akan memberikan kondisi semangat dan kesiapan yg tiada henti untuk mendidik. TN membantu aybun merenspon perasaan anak dgn tepat sehingga anak merasa lebih nyaman.

Jadi aybun tidak boleh merasa TN sempurna.                        
Jika pasangan aybun belum melakukan TN, ya menghambat bahkan berpotensi merusak fitrah iman anak.                        
Dan jangan terlalu cepat membuat kesimpulan ๐Ÿ˜Š๐Ÿ™๐Ÿผ Teruslah TN dan terus mendidik, menanamkan nilai iman dan contohkan (beri keteladanan amal shalih). ๐Ÿ™๐Ÿผ                        
Indikator sukses TN adalah kebugaran jiwa (semangat) dalam mendidik yg terus menyala dan tak kenal putus asa. ๐Ÿ™๐Ÿผ                        
✅                        

2⃣ Supaya TN bekerja efektif

Bunda Risna – Bekasi
Bunda Dian – Surabaya
Bunda Deasy Iso – Medan
Ummu Al-Fatih – Semarang
Bunda Saroh – Solo
Bunda Aprilia Rahma – Surabaya
Bunda Fariani – Ternate

1. Ustadz bagaimana caranya agar TN bisa sangat efektif dlm proses ' berdamai dgn masa lalu ' ?

2. Saya termasuk yg innerchild nya parah, dan spertinya sdh membekas pada prilaku putri saya (5 th). Bagaimana untuk bisa mendidik putri saya kembali ke fitrah sedangkan saya masih kurang konsisten dlm berTN, krn kadang masih terpengaruh oleh kondisi di masyarakat sekitar (ortu, sodara, tetangga, teman)

Terimakasih ustadz ๐Ÿ™๐Ÿผ

3. Ustadz, jika saya tidak salah mengambil kesimpulan ttg healing dan TN
Berarti jika kita memiliki tumpukan  "sampah jiwa" atau innerchild maka supaya jiwa kita bisa suci kita boleh melakukan Healing terlebih dahulu sebagai terapi dan agar proses TN kita bisa berjalan lancar dan jiwa kita benar2 menjadi pribadi baik yg siap mendidik anak sesuai fitrahnya dan sesuai tuntunan Quran?

Jazakallah Khairan Katsiran ustadz.

4. Assalamu'alaykum  ustadz. Berbagai kesibukan rumah tangga dsb, terkadang membuat nafsu lebih menguasai dibanding bersabar. Langkah apa aja yang dapat kita lakukan agar TN kita bisa ter-asah dengan baik, disela kesibukan kita? Jazakalloh khairan atas jawabannya.

5. Ustadz iman saya pasang surut naik turun namun bahkan sering turunnya, jadi sangat mempengaruhi emosional saya, bagaimana langkah2 teknis agar TN saya stabil ? Trimakasih

6. Sebagai orang tua, maka ada harapan kepada anak-anak agar menduplikasi perbuatan baik kita saja. Dan kita sebagai orang tuapun berusaha memperbaiki masa lalu perilaku yang kurang baik. Namun bersamaan dg hadirnya anak, apalagi sadarnya untuk berubah setelah menerima informasi (seperti gabung dg komunitas HEbAT ini), dan anakpun sudah berada pada usia suka menirukan.
Bagaimanakah sikap kita sbg orangtua disaat anak sudah paham untuk menirukan, pastilah ada sikap2 yg kurang baik yg telah di duplikasi oleh anak dr orangtua, sdg untuk saat ini orangtuanya berusaha untuk memperbaiki diri. Adakah saran dari ustadz? Dan sikap kita sbg orang tua bagaimana?

7. Apakah TN itu harus diberikan trus menerus? diwaktu2 apa kita bs memberikan TN scra efektif? apakah ada cth metode yg bs diterapkan utk TN? Terima kasih             
           
๐Ÿ‘ณ๐Ÿป Ust. M. Ferous :

Secara umum adalah dzikrullah banyak mengingat Allah.

Secara khusus:
1. Dengan TN, masa lalu : sama ada baik atau buruk adalah sesuatu yg dapat dijadikan modal (dikapitalisa) untuk menempuh masa depan.
2. TN, no alternatif. Jangan putus asa.
Mulai dari istighfar dan dzikir, lanjutkan dgn shalat dan puasa.
Kemudian mungkin perlu juga untuk melatih komunikasi pendidikan (bahasa bunda bahasa cinta) untuk merespon putrinya yg berusia 5 tahun.                        
3. Saya lebih menyarankan untuk tidak menunda TN. silahkan TN sambil healing, walaupun TN juga berfungsi sebagai healing meskipun yang fungsi utama TN adalah menjaga kebugaran jiwa
4. Ini masalah manajemen waktu:
- Meluangkan waktu.
- Mengisi waktu luang.
- Waktu luang terbuang.
Untuk TN seharusnya meluangkan waktu sesibuk apapun kita. ๐Ÿ˜Š๐Ÿ™๐Ÿผ                        
5. TN itu membuat naiknya iman lebih konstan. TN membuat hati jadi terlatih merespon hidayah.
Teknis TN mulai dgn dzikir. Biasakan memulai sesuatu dgn bismillah. Dan jadikan basmallah sebagai motivasi diri. Lalu lanjutkan dgn berpikir positif (berprasangka baik terhadap Allah) kemudian perlu tambahan puasa dan shalat malam.                        
6. Awali dgn membangun komunikasi kasih sayang (terima perasaan anak apapun itu: baik kesal, jengkel atau marah) bersamaan dgn melakukan ishlah diri dan perbanyak istighfar.                        
7. Kita harus TN terus menerus. Namun melatih TN untuk anak bisa diberbagai momen, mulai dari naik kendaraan, saat shalat, saat ramadhan dsb. 
✅ 

3⃣ Memupuk rasa sabar

Bunda Isna – Klaten
Bunda Ajeng - Jakarta Barat


1. Pernah baca ttg tn, dan sabar adalah bagiannya. Pertanyaannya bagaimana mengelola sabar ketika mendidik anak karena memang adakalanya emosi kita labil, naik turun. Apalagi ketika saat itu kita mengetahui anak kita bertindak tdk sesuai or tdk sopan?

2. Assalamu'alaikum, saya mau tanya.. 
Saya memiliki keponakan prempuan berusia 3tahun lebih dan sudah sangat lancar diajak berkomunikasi. 
Namun dengan kemampuan itu, seringkali ia melakukan hal yang membuat saya naik pitam, apalagi saya mempunyai bayi usia 9bulan jg yang masih harus dijaga, dan keponakan saya ini karena tinggal berdekatan, jadi sering ada di rumah dan bermain dgn anak saya. Tidak jarang ia membuat saya khawatir karena sering bermain agak 'kasar' dgn anak saya. 

Dlm konsep TN, saya jd tahu bahwa bgmnpun saya tidak boleh merasa suci. Saya syg pada keponakan saya, namun kdg tdk terkontrol saya jd kesal dgnnya. Saya jd khawatir jg jika kelak saya bgtu pd anak saya. Apalagi yg prlu saya tanamkan pd diri terkait TN, thdp kondisi di atas ya? Karena saya tidak ingin fitrah keponakan saya rusak akibat perlakuan saya saat khilaf tsb.                        

๐Ÿ‘ณ๐Ÿป Ust. M. Ferous :

1. TN dapat dikatakan sebagai sabar dan syukur. Sabar melawan inspirasi fujur (buruk) dan mensyukuri inspirasi takwa. 
Kemudian dalam merespon perilaku anak dgn basis TN ambil waktu sejenak (sampai 6 menit bila perlu) untuk merenungkan respon terbaik  sebelum merespon perilaku anak.                        

2. Pada dasarnya sama dgn no 1. Hanya mungkin perlu lebih spesifik tentang kelancaran komunikasi keponakan yg membuat aybun naik pitam ๐Ÿ™๐Ÿผ.                        
Intinya jangan merespon spontan sikap atau perilaku anak, gunakan waktu sejenak untuk merenungkan akibatnya dan dgn TN in syaa Allah hal ini jadi mudah.                        
✅ 

๐Ÿ“ Catatan :

Konsep TN :

1. Merespon negatif inspirasi (ilham) fujur.
2. Merespon positif inspirasi takwa.
3. Jangan pernah merasa suci sehingga TN 1 dan 2 terhenti. 
4. Mulai dgn dzikir.
5. Lanjutkan dgn ibadah mahdhah lainnya tertama shalat malam disertai muhasabah (hingga menitikkan air mata) ๐Ÿ™๐Ÿผ 

4⃣ Trauma pengasuhan masa kecil

Bunda Yulianti – Bandung
Ummu Ibrahim – Bekasi

1. Assalamu'alaikum Ustadz.
Bagaimana jika orang tua mengalami traumatik dari masa kecil nya? Apa yg sebaiknya pertama kali dilakukan agar proses mendidik anaknya tidak terpengaruh oleh trauma tersebut?

2. Ustad, saya punya sahabat baik. Dia tumbuh dalam keluarga yang tidam harmonis.  Akhirnya ayah ibunya bercerai ketika sang anak (sahabat saya itu) memasuki usia dewasa. Belakangan ini saya melihat gejala perilaku yang anti sosial dalam dirinya. Bahkan beberapa kali saya lihat perbuatan kasar pada anaknya yang dia sendiri tak sukai karena mirip dengan cara mendidik ortunya. Padahal ketika kami sama2 di sekolah rutin mengikuti kajian keislaman dan saya merasakan sendiri proses TN di dalamnya. 

Apa yg sebenarnya terjadi, Ustad? Bagaimana peran saya sebagai sahabat untuk menolong?                        

๐Ÿ‘ณ๐Ÿป Ust. M. Ferous :

1. Dzikrullah bantu ortu tersebut untuk dzikrullah kemudian tumbuhkan kesadaran akan qadha dan qadar Allah. QS 57 ayat 22 dan 23 

ู…َุง ุฃَุตَุงุจَ ู…ِู†ْ ู…ُุตِูŠุจَุฉٍ ูِูŠ ุงู„ْุฃَุฑْุถِ ูˆَู„َุง ูِูŠ ุฃَู†ْูُุณِูƒُู…ْ ุฅِู„َّุง ูِูŠ ูƒِุชَุงุจٍ ู…ِู†ْ ู‚َุจْู„ِ ุฃَู†ْ ู†َุจْุฑَุฃَู‡َุง ۚ ุฅِู†َّ ุฐَٰู„ِูƒَ ุนَู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ูŠَุณِูŠุฑٌ

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

ู„ِูƒَูŠْู„َุง ุชَุฃْุณَูˆْุง ุนَู„َู‰ٰ ู…َุง ูَุงุชَูƒُู…ْ ูˆَู„َุง ุชَูْุฑَุญُูˆุง ุจِู…َุง ุขุชَุงูƒُู…ْ ۗ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ู„َุง ูŠُุญِุจُّ ูƒُู„َّ ู…ُุฎْุชَุงู„ٍ ูَุฎُูˆุฑٍ

(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.

2. Perlu metode komunikasi kasih sayang.. dan itu expertnya Bu Septriana Murdiani.                        
๐Ÿ™๐Ÿผ✅                        

๐ŸŽ™ Host :
Sungguh kita perlu melakukan respon negatif dan positip tersebut dengan sekuat tenaga ya Ustadz...

๐Ÿ‘ณ๐Ÿป Ust. M. Ferous :

Dengan semangat sabar dan syukur, ingat nikmat Allah sesungguhnya sangat banyak, tak terhitung. 

5⃣ Perlukah TN untuk anak?

Bunda Ririn – Sragen
Bunda Nur – Banjarmasin

1. Ustadz, untuk anak-anak apakah perlu ditazkiyatun nafs juga? Atau hanya diberi pengertian saja? Karena kadang hati anak berubah-ubah, sering kali terkontaminasi dengan pergaulan di sekitar. Jazakalloh khoir.

2. Assalamu'alaikum..
Ustadz, Bagaimana mengajarkan TN buat anak usia 3th?                        

๐Ÿ‘ณ๐Ÿป Ust. M. Ferous :

1. anak diajarkan tazkiyatunnafs (TN) untuk menjaga fitrahnya agar berkembang baik. Momennya bisa saat makan, berkendaraan, shalat berjamaah, berinfak, puasa ramadhan dsb sesuai perkembangannya.                        

2. mulai dgn membiasakan basmalah hamdalah kemudian dzikir dzikir lainnya secara bertahap sesuai perkembangannya. Dan aybun perlu mencontohkan beristighfar ketika melakukan sesuatu kekeliruan.                        
✅                        

6⃣ TN pada anak usia Aqil Baligh

Bunda Fitri – Aceh
Ayah Syahrunnas – Depok
Bunda Fidi – Depok

1. Ustadz..
Bagaimana cara menerapkan TN kepada individu yg sudah baligh, tetapi sejak dari kecil terbiasa dan menjadi karakter dalam teladan jelek (diluar nilai fithrah)?

2. TN utk anak 15-17 th bagaimana karena di sekolah banyak hal yg bikin kotor n sia2

3. Assalamualaikum,  ust. Ferous,  metode apa untuk mengajak anak yg usia menjelang aqil baliqh 9 thn keatas,  untuk tadzkiyatun nafs mandiri sebagai benteng pribadi juga otomatis jd teladan bagi temannya

Krn di usia ini anak kebanyakan lebih sering bersama teman dan lingkungan karena aktivitas yg meningkat.. Trims                        

๐Ÿ‘ณ๐Ÿป Ust. M. Ferous :

1. penyadaran perlu dilakukan dialog yang menyadarkan akan pentingnya merespon negatif (menolak) inspirasi fujur (godaan setan dan hawa nafsu) dan jangan lupa agar yang sedang melakukan penyadaran tersebut meningkatkan kuantitas dan kualitas doa serta TNnya.

Salah satu kiatnya adalah ajak merefleksikan kisah kisah teladan baik dalam buku maupun film.                        

2. perlu perbaikan kurikulum dan sebaiknya anak jangan disekolahkan di sekolah yg tidak punya kurikulum akhlak yang konkrit. 15 dan 17 tahun hendaknya ikut mentoring yang ada program TNnya. 

Peran aybun untuk anak usia 15 - 17 tahun lebih pada komunikasi kasih sayang dan doa. 

Dan
3. anak umur 9 tahun hendaknya kurikulum dzikir dan shalatnya sudah tuntas. Dan sudah mulai menerapkan kurikulum (akhlak /moral) dalam hal hijab (batas pergaulan pria wanita) dan pada saat yang sama kurikulum bakatnya hendaknya sudah semakin intens.                        
Umur 9 tahun belum bisa 100% TN mandiri... masih perlu beberapa latihan TN  sampai umur 14 tahun.                        
✅                        

7⃣ Membentengi anak dari pengaruh luar

Bunda Retno – Semarang
Bunda Elly – Depok
Bunda Lina -  Banyuwangi

1. Bagaimana cara menanggulangi pengaruh negatif yg skrg ini notabene sangat kuat, khususnya untuk anak2

2.Ustad Ferous.. setau saya menjaga lisan juga salah satu bagian dari TN... betul ya?
Bagaimana caranya melatih anak agar lebih baik diam dari pada bicara yg tidak pantas ya ustad? karena terkadang suka meniru teman2nya bicara yg tidak pantas.. sudah diingatkan kadang masih mengulang yg anak sendiri gk tau artinya apa๐Ÿ˜ฌ
Khawatirnya ketika anak bicara ada yg merasa tersinggung

3. Bolehkah mengajarkan pada anak untuk memperbaiki sikap dengan menakut2i dengan neraka dan setan, misalnya anak-anak yang suka berteriak2, saya  bilang : mas, kalau bicara pelan2, teriak2 itu temannya setan, setan tempatnya di neraka. Di neraka panas, dst.

4. Saat anak menerima masukan negatif dari luar, atau informasi yang tidak benar dari orang yang dekat, apa yang harus saya lakukan? Mengoreksi atau bagaimana? Misalnya anak saya dilarang memindah pot sambil mengatakan: jangan nak, jangan dipindah nanti dosa, masuk neraka.                        
Ust. M. Ferous : 

1. Salah satu media yg banyak memberi ilham fujur namun banyak juga ilham takwanya adalah internet dan medsos. So, Home Education kudu punya kurikulum internet dan medsos positif. 
Dan jangan menggunakan metode sterilisasi tapi gunakan metode imunisasi                        

2. pertama tama latih berkata baik : dzikir, nasehat, berita fakta dan cerita inspiratif. Karena bicara baik itu emas. Sedangkan diam adalah pilihan terakhir kalau sudah selesai berkata baik.                        

3. Motivasi TN pada anak memang dgn surga dan neraka Allah. Jangan dgn surga dan nerakanya makhluk. 
Dahulukan motivasi dgn surga baru kemudian dgn neraka. Awali dgn positive statement. Kasih kabar gembira terlebih dahulu. 

Dan mohon bedakan dgn menakut nakuti dgn memberi tadzkirah.
*menakut-nakuti pengaruhnya sementara. Kalau tadzkirah (peringatan) akan menumbuhkan kesadaran yg lebih permanen. ๐Ÿ˜Š๐Ÿ™๐Ÿผ                        

4. tergantung usia anak. Dan hindari sikap reaktif. 
Mohon lihat pembahasan pembahasan sebelumnya. ๐Ÿ‘†๐Ÿผdi atas.                        

๐Ÿ”ฐ๐Ÿ”ฐ๐Ÿ”ฐ๐Ÿ”ฐ๐Ÿ”ฐ๐Ÿ”ฐ๐Ÿ”ฐ๐Ÿ”ฐ๐Ÿ”ฐ๐Ÿ”ฐ๐Ÿ”ฐ๐Ÿ”ฐ

Penutup

Aybun sekalian... apapun kondisinya jangan pernah berhenti TN... Sepanjang hayat jiwa kita akan selalu mendapat inspirasi fujur dan takwa 

ู‚َุฏْ ุฃَูْู„َุญَ ู…َู†ْ ุฒَูƒَّุงู‡َุง


Pasti beruntung (sukses) orang yg membersihkan jiwanya qs.91 ayat 9

Perlu juga diphamami bahwa walaupun TN menjaga kebugaran jiwa (memberi semangat) dalam mendidik anak namun TN bukan satu satunya syarat sukses edukasi... diperlukan metode komunikasi kasih sayang dan metode metode lain untuk mengembagkan fitrah iman, akhlak dan bakat. 

Demikian.... dan sekali lagi sy mohon maaf kalau ada hal yg kurang berkenan dari sy dalam kulwap ini. ๐Ÿ™๐Ÿผ๐Ÿ™๐Ÿผ๐Ÿ™๐Ÿผ

Semoga Allah memudahkan kita semua mendidik anak anak kita.
Wassalau'alaykum๐Ÿ˜Š๐Ÿ™๐Ÿผ                        

(Ust. M. Ferous)

Doa Kafaratul Majelis

ุณُุจْุญَุงู†َูƒَ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ูˆَุจِุญَู…ْุฏِูƒَ ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„ุงَ ุฅِู„ู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุฃَู†ْุชَ ุฃَุณْุชَุบْูِุฑُูƒَ ูˆَุฃَุชُูˆْุจُ ุฅِู„َูŠْูƒَ

“Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allailahailla anta astaghfiruka wa’atubu ilaik”

Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)                        

๐Ÿ๐ŸŒฟ๐Ÿƒ๐Ÿ‚๐Ÿ๐ŸŒฟ๐Ÿƒ๐Ÿ‚๐Ÿ๐ŸŒฟ๐Ÿƒ๐Ÿ‚๐Ÿ๐ŸŒฟ

Indikator sukses TN adalah kebugaran jiwa (semangat) dalam mendidik yg terus menyala dan tak kenal putus asa.

TN itu membuat naiknya iman lebih konstan. TN membuat hati jadi terlatih merespon hidayah.

TN membuat jiwa kita selalu bugar sehingga siap menghadapi kondisi atau dinamika problem mendidik juga memberikan kondisi semangat dan kesiapan yg tiada henti untuk mendidik.

- Ust. Ferous, Januari 2017 -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar