Minggu, 06 Agustus 2017

Matrikulasi IIP Batch #4 sesi 10 "Membangun Komunitas, Membangun Peradaban"

_MATERI MATRIKULASI IBU PROFESIONAL BATCH #4 SESI #10_
*MEMBANGUN KOMUNITAS, MEMBANGUN PERADABAN*
_It takes a Village to raise a CHILD_
_Perlu orang sekampung untuk membesarkan anak_
demikian pepatah dari bangsa Afrika.

Dulu, pendidikan dimaknai, dipahami dan dijalankan oleh para keluarga dan komunitas secara berjamaah. Pendidikan adalah sebuah keniscayaan untuk membentuk komunitas yang lebih baik, demikian juga sebaliknya, komunitas memerlukan pendidikan untuk mengangkat derajat posisi peran personal dan komunal yang lebih baik di muka bumi ini serta memuliakan kearifan dan akhlak yang lebih baik bagi generasi selanjutnya.
Pendidikan bukan lahir karena adanya komunitas atau masyarakat, justru pendidikanlah yang melahirkan komunitas dan peradaban.
Pendidikan adalah tanggung jawab keluarga dan komunitas, karena keluarga dan komunitaslah yang paling paham peran yang paling bermanfaat untuk dirinya, yang paling tahu sisi kekuatan dan kelemahan dirinya.
Maka sudah saatnya kita mengembalikan keluarga dan komunitas yang kita bangun sebagai sentra pendidikan peradaban. Karena sesungguhnya peradaban adalah milik keluarga dan komunitas, karena di dalamnya akan muncul karya peradaban dan generasi peradaban yaitu anak-anak kita.
*TAHAPAN MEMBANGUN PERADABAN DALAM KOMUNITAS*
Membangun peradaban di komunitas bisa dijalankan seiring dengan membangun peradaban pada diri kita sendiri dan membangun peradaban di keluarga. Mari kita lihat bersama:
a. Setiap manusia memiliki *MISI INDIVIDUAL*
Setiap manusia dilahirkan dengan karakteristik yang unik, maka tugas dan peran yang akan dijalaninya di muka bumi ini juga pasti unik.
b. Setiap keluarga memiliki *MISI KELUARGA*
Misi keluarga bisa jadi misi bersama yang menjadi kekhasan setiap keluarga. Misi keluarga ini bisa jadi kombinasi dari sifat keunikan ayah, ibu dan anak. Atau bisa juga karena ada dominasi sifat yang mewarnai kekhasan keluarga. Di titik ini kita paham, apa rahasia besar Allah mempertemukan kita ( suami dan anak-anak) dalam satu keluarga.
c. Setiap komunitas memiliki *MISI PERADABAN*
_Burung yang berbulu sama pasti akan saling bertemu_
Inilah mungkin yang menyebabkan kita bisa berkumpul di komunitas Ibu Profesional, belum pernah saling ketemu muka, tapi rasanya sudah satu chemistry, karena sebenarnya kita sedang membawa misi peradaban yang sama. Yaitu membangun Rahmat bagi semesta alam lewat dunia pendidikan anak dan keluarga.
*VALUES KOMUNITAS*
Values komunitas adalah *BERBAGI dan MELAYANI_* 
bukan MENUNTUT,

maka :
a. Mulailah dari diri kita,
b. Berbagi apa yang kita miliki
c. Satu alasan kuat karena anda ingin melayani komunitas, bukan untuk mencari popularitas, atau bahkan untuk memenuhi kepentingan diri sendiri.

*TAAT ASAS*
Kemudian tahap berikutnya adalah pahami, komunitas Ibu Profesional ini hadir dan berkembang di Indonesia. Dimana asas kebangsaan yang dianut di Indonesia adalah asas BHINNEKA TUNGGAL IKA. Sebagai warga negara yang baik kita perlu TAAT ASAS. Maka pahamilah bahwa kita ini adalah *BERAGAM*
Perbedaan itu akan menjadi rahmat, maka berjalanlah secara
_HARMONI dalam KEBERAGAMAN_
*GERAK dan KEBERMANFAATAN*
Jangan khawatr dengan jumlah, karena banyak dan sedikit itu tidak penting, yang penting adalah *_GERAK ANDA_*dan *_ASAS KEBERMANFAATAN_* kita bagi sesama.
Pakailah prinsip sebagai berikut :

_Andaikata ada 1000 ibu yang mau memperjuangkan peradaban melalui pendidikan anak dan keluarga maka salah satunya adalah_ *SAYA*
_Andaikata ada 100 ibu yang mau memperjuangkan peradaban melalui pendidikan anak dan keluarga maka salah satunya_ *pasti SAYA*
_Andaikata hanya ada 1 ibu saja yang mau memperjuangkan peradaban melalui pendidikan anak dan keluarga_ maka *ITULAH SAYA*
Rumah adalah miniatur peradaban, bila potensi fitrah-fitrah baik bisa ditumbuhsuburkan, dimuliakan dari dalam rumah-rumah kita, maka secara kolektif akan menjadi baik dan mulialah peradaban.
Selamat membangun komunitas, membangun peradaban,
Selamat bergabung di komunitas Ibu Profesional.
dan bersiaplah menjadi Ibu Kebanggaan Keluarga
Salam,
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/
_Sumber Bacaan_ :
_Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Radja Grafindo, 2000_
_Harry Santoso dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2015_
_Ibu Profesional, Membangun Komunitas, Materi Perkuliahan IIP, 2015_



_Nice Homework #10_
_Program Matrikulasi IIP batch #4_

*MEMBANGUN KOMUNITAS, MEMBANGUN PERADABAN*
Apa kabar bunda semuanya? Semoga masih semangat belajar di sela-sela aktivitas liburan bersama anak-anak.
Kali ini kita akan melihat diri kita sebagai seorang yg sudah menjalankan peran di komunitas.
Lihat posisi anda saat ini, kemudian amati peran peradaban apa yg sedang dititipkan Allah di pundak teman-teman semuanya.
Maka buatlah essay pendek, dengan judul posisi anda saat ini.
Contoh :
KOORDINATOR KOTA
a. Bagaimana kondisi masyarakat/member yg saya pimpin saat ini?
b.Tantangan-tantangan apa saja yang saya hadapi?
c.Apakah bakat yg sudah Allah berikan untuk saya, shg mendapatkan amanah ini?
d. Bagaimana saya menggunakan bakat tersebut untuk kebermanfaatan komunitas?
e. Tahun depan, perubahan apa saja yang akan saya lakukan untuk komunitas/Rumah Belajar/ di kota kami?
Pertanyaan-pertanyaan itu hanya contoh, bisa anda modifikasi sendiri sesuai aliran hati yang teman-teman rasakan.
"Allah tidak akan membebani kaumnya, melebihi kemampuannya"
Salam Ibu Profesional,
/Septi Peni/


Nice Homework #10
 Sewaktu Ramdhan bulan lalu ternyata saya mendapat amanah baru untuk menjadi koordinator di rumah belajar Boga IIP Jakarta, dengan niat awal ingin masuk ke rumbel boga pengen pinter masak buat keluarga dan ternyata mendapat titipan baru untuk mengkoordinir rumbel ini selama 2 tahun.

Tentunya sebagai saya yang masih mencari passion ini tidak cukup mudah, harus mencari banyak referensi tentnag ini, tapi satu yang saya ambil bahwa ini adalah awal saya untuk belajar memanagement diri saya lebih baik lagi, sekaligus belajar memanagement suatu komunitas dengan baik, dengan berbekal ikut organisasi sewaktu kuliah menjadi salah satu pedoman saya.

Bahan acuan saya adalah, yang pertama tentu keluarga, si baby yang baru semangat belajar berjalan dan selalu harus bunda yang menemani ini menjad suatu tantangan tersendiri, ................................/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar